Chapter 49

1028 Words

"Maaf,..aku terlambat. Antriannya panjang." Ia meletakkan kardus itu di meja pantry. Lalu mulai menatanya dengan baik. "Bawa semuanya ke ruangan presdir. Jangan tertinggal satupun." Perintah Nadine dengan wajah cemberut. Mendengar itu, ia ingin sekali mencibir. Namun dia menahannya. Dia memang miskin dan tidak punya uang sekarang, namun tidak cukup gila sampai harus mencuri makanan orang lain. Pihak Tuan Luke dan Rudi sepertinya sudah selesai membicarakan masalah pernikahan. Mereka segera keluarga untuk makan siang sementara Bastian tetap di kantor karena banyak pekerjaan. Ketika lantai ekslusif itu sudah kosong, dia masuk ke pantry dan menemukan Risya sedang membereskan kekacauan di dapur. "Belum makan siang?" Bastian berdiri di pintu ruang pantry sambil menatap punggung gadis itu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD