Semakin Benci

1419 Words

“Ken! Tunggu!” Aurora berlari mengejar Ken dan menjadi pusat perhatian orang-orang di luar restoran. Namun Ken sama sekali tak memerdulikannya sama sekali, terlebih apa yang Aurora lakukan barusan benar-benar membuatnya kian geram padanya.  Sebelumnya Ken menjadi pusat perhatian bahkan menjadi tontonan pengunjung saat Aurora meneriakinya sebagai pencuri. Seorang pria membanting tubuhnya ke lantai, dan membuatnya hampir menjadi bulan-bulanan pengunjung lain jika saja Aurora tidak berteriak dan mengatakan yang sebenarnya. “Maaf, tolong lepaskan dia. Dia hanya mencuri hatiku, kok,” kata Aurora saat itu yang seketika membuat siapapun yang di sana menatapnya aneh seperti menatap wanita gila.  “Ken! Tunggu! Maaf! Maafkan aku!” Aurora masih bersikeras mengejar Ken. Dan saat tangannya berhasil m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD