"Berhenti menatapku," ujar Ken dengan suaranya yang begitu dingin dimana seolah perempatan siku muncul di kepal. Bagaimana tidak? Sedari tadi Aurora terus saja memperhatikannya, wanita tersebut berdiri di depan meja kerjanya dan membungkuk dengan kedua tangannya yang bertumpu atas meja memangku rahang. Aurora hanya senyum-senyum sendiri tanpa mengalihkan perhatian dari Ken. "Aku hanya tak ingin melepas melewatkan momen saat melihatmu memakan makan siang buatanku." Ken terdengar mendengus kemudian meletakkan sendoknya di atas kotak makan siangnya di hadapan. "Kalau begitu aku tak Sudi memakannya lagi," ucapnya seraya meraih tisu dan membersihkan pinggiran mulut "Eh? Kalau begitu aku suapi, ya." Aurora menegakkan punggungnya, berdiri tegak kemudian melangkah memutari meja dan berdiri di
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books