Keesokan harinya seperti yang Riana katakan kemarin, orang tuanya dan saudara kembarnya Raina telah sampai di rumah. Dan saat ini mereka tengah menikmati waktu santai di ruang tengah bersama. “Hah … rasanya aku ingin cepat menikah,” gumam Zio dimana tangannya memangku rahang menatap Saska dan Ara yang saat ini duduk berdampingan di satu sofa. Sementara Riana dan Raina duduk mengapit Ken dengan tangan keduanya yang bergelayut manja pada kedua tangan Ken. Sasaka dan Ara saling menatap sesaat kemudian seulas senyum tipis tersungging di bibir keduanya. “Bukankah sangat mudah? Kau hanya tinggal menikah,” jawab Saska. Tak ada rasa malu sedikitpun meski saat ini ia tengah duduk bersama para anak muda. Tangan kirinya bertengger merangkul bahu Ara, sementara tangan kanannya menggenggam tangan A