Rhein celingak-celinguk melihat suasana di sekelilingnya, setelah yakin tak ada orang yang dikenal dan mengenalnya Rhein segera pamit pada Keenan yang duduk di sebelahnya. Sebelum Rhein sempat membuka pintu, Keenan menggeser tubuhnya mendekat pada Rhein sambil tersenyum sampai Rhein merasa canggung. Keenan meraih handle pintu di sebelah Rhein dan membukanya, Rhein merasa lega karena Keenan hanya membuka pintu tapi dugaannya salah karena saat menegakkan tubuhnya bibir Keenan segera menyentuh bibirnya dan melumatnya dengan lembut membuat Rhein tanpa sadar membalas ciuman Keenan. Rhein baru sadar saat dia merasa kehabisan nafas. Rhein merasa sangat malu karena merespon ciuman Keenan, pipinya merona dan jantungnya jangan ditanya, Rhein bahkan bisa mendengar detak jantungnya dengan telinga tela