“Wah, maaf! Aku mengganggu adegan romantis di pagi hari. Aku tidak tahu, kalau di rumah ini ternyata bebas ya? Apa jangan-jangan rumah ini sebenarnya tempat untuk ….” Clara sengaja menjeda ucapannya. Dapat dilihatnya raut wajah Tabah yang menjadi merah, karena marah. Namun, Clara cuek saja ia terus berjalan dan duduk di kursi yang letaknya tidak jauh dari kursi yang diduduki Tabah. Sebenarnya Clara sedikit gugup, tetapi ia mencoba untuk tetap tenang. Diambilnya gelas berisi air teh hangat, lalu meyeruputnya, sambil melayangkakn tatapa mengejek ke arah Tabah dari balik gelasnya. Monica beranjak dari duduknya di atas paha Tabah. Ia melayangkan tatapan galak ke arah Clara. “Siapa kamu? Dan apa yang kamu lakukan tidak sopan sekali! Masuk tiba-tiba saja, seperti pencuri!” Mata Clara langsu