“Aku tidak mau dirahasiakan, karena diriku bukanlah wanita simpanan! Dan aku juga tidak mau tidur denganmu, sebelum ada bukti yang menyatakan, kalau pernikahan kita waktu itu sah!” sahut Clara dengan suara lemah. Tabah tersenyum tipis diangkatnya dagu Clara, biar gadis itu menatap tepat matanya. “Buka matamu, Clara! Kau lupa, kalau sudah berapa kali kita berbagi tempat tidur yang sama?” Perlahan Clara membuka mata dan hal itu merupakan suatu kesalahan, karena ia justru menatap mata Tabah yang membuat ia ingin menyerah. Dengan sukar Clara memaksakan dirinya membuka suara dengan sangat pelan. “Maksudku, bukan tidur, seperti itu.” Suara tawa serak lolos dari bibir Tabah. “Tidak usah malu-malu, Clara! Bercinta, bukan maksudmu?” Tangan Clara mencubit perut Tabah. Suami rahasianya yang suka