Sebuah Kecupan

1310 Words

“Kira-kira kapan Mas akan ajak Pasya piknik, dan kapan akan dipertemukan dengan orang tua kamu? Apa piknik dulu atau ketemu sama kakek dan neneknya dulu?” tanyaku memastikan. “Piknik dulu. Ayah dan ibu sekarang juga sedang ada di Amerika. Hari Sabtu ini aku mau ajak Pasya piknik, lalu minggu depan akan aku ajak ketemu sama kakek dan neneknya. Soalnya mereka sudah ada di Jakarta hari Kamis nya,” sahut mas Haikal yang kini menatapku dengan tatapan menyelidik. Mungkin dia melihat kalau kini aku tampak sedikit gelisah. “Ada apa memangnya, Manda?” Betul kan dugaanku, kalau dia sedang memperhatikan diriku yang memang agak gelisah. Jujur saja, aku sangat enggan bertemu dengan mantan mertuaku. Mantan ibu mertuaku yang aku anggap sebagai biang kerok perceraian aku dan mas Haikal. Lalu mantan aya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD