Pembicaraan Di Telepon

1065 Words

Aku yang terkejut bertemu dengan dokter sial4n ini, tak lantas takut. Aku yang sudah b3nci padanya lantas tersenyum sinis padanya. “Memangnya kenapa kalau saya di sini? Ini rumah sakit umum kok, bukan rumah sakit dokter. Andaikan rumah sakit ini memang milik dokter, apa saya nggak boleh berada di sini?” sahutku berusaha tenang. Padahal jantungku berpacu dua kali lebih cepat dari pada biasanya. Dokter Bambang tak bisa menjawab pertanyaanku tadi. Dia lantas berlalu dari hadapanku menuju ruang fisioterapi. Aku tahu kalau dia mencari Meta dan Darel. Aku sengaja tetap berdiri di tempatku. Ingin tahu reaksi pria paruh baya itu setelah tak mendapati apa yang dia cari. Benar dugaanku kalau dia keluar lagi dari ruang fisioterapi dengan raut wajah cemas. Dokter Bambang lalu menelepon seseorang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD