Wanita Itu Bernama Sarah

1086 Words

“Suruh dia masuk, Pak!” “Baik, Bu.” Aku menunggu Pak Imam datang bersama dengan wanita itu. Sesekali aku menoleh ke dalam rumah dan Mas Haikal sudah tak tampak. Dia sudah masuk ke dalam kamar Pasya rupanya. Aku akan mengirimkan pesan padanya agar dia tak mencariku, karena aku tak mengikutinya masuk ke dalam rumah. [Mas, aku masih di teras. Ada tamu.] Tak lama pesanku pun sudah terkirim dan segera dibaca oleh suamiku. Tak sampai satu detik, kuterima pesan balasan dari Mas Haikal. [Siapa tamunya? Aku menemani Pasya dulu. Kalau dia sudah anteng, aku akan turun menemani kamu.] Segera kubalas pesannya. [Ok.] Sengaja aku tak memberitahu perihal wanita yang datang ingin mencari pekerjaan di rumah ini. Aku malas membahasnya melalui pesan. Aku ingin membahasnya secara langsung. Setelah ak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD