"Rumah yang itu....." Ia berbicara sendiri. Dengan mengemudikan motornya setelah solat di masjid pertama yang disebutkan oleh Zasha tadi pagi. Ya hanya sekedar penasaran sekaligus memastikan lagi kalau ia tak salah mengira rumah yang direnovasi itu. Memang rumah yang besar. Ia melihatnya beberapa kali, tapi baru kali ini memerhatikan. Ia tak melihat Zasha ada di sana. Ya lah. Kan Zasha ada di dalam rumah. Sedang apa? Baru selesai solat. Kemudian menyalakan ponselnya. Baru sepersekian detik aktif langsung ada telepon masuk dari Axel. Suaminya tentu saja sudah menghubunginya sejak berjam-jam yang lalu. Karena tentu tahu Zasha sudah sampai. Tapi tak berkabar sedikit pun. Walau Axel sudah menelepon ayah mertuanya juga untuk bertanya perihal Zasha. "Kenapa baru mengaktifkan ponsel?" Itu