Perangkap

3505 Words

"Last night, maaaan!" Ia melotot. Axel terbahak. Axel tentu tahu makna pelototan itu. Arsen masih marah soal malam itu. Axel geleng-geleng kepala. "Hamili saja Narsha. Maka urusan ini akan beres." "Mau ditonjok lagi?" Axel kembali terbahak. Tentu saja langsung mundur. Arsen sering lepas kontrol akhir-akhir ini. Ia bisa saja menonjoknya bukan? Salah satu asistennya segera datang begitu melihatnya agak ambruk. Arsen sedang stres karena diabaikan Narsha akhir-akhir ini. Ya mana urusan masih ada dua minggu lagi. Rasanya bagai neraka. "Apa sebaiknya kita pulang, pak?" Ia menolak. "Gak apa-apa." Ia masih ingin di sini meski tahu kalau susah mengontrol diri. Ya namanya juga Arsen. Axel memberikan banyak wejangan untuk menarik Narsha. Ya biar segera menikah. Menurutnya, Arsen terlalu la

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD