Tak Pernah Pupus

3020 Words

Adiknya ditemukan di jalan. Ya setidaknya polisi yang membawanya. Kehujanan di trotoar dengan tubuh yang sangat panas. Juni pusing dengan keadaan semacam ini. Kenapa mereka sama sekali tak ada yang bisa mengimbangi kedua orangtua mereka? Yang satu malah ingin bermusuhan dengannya. Yang satu lagi justru ingin berbuat ulah. Ia tak tahu apa maunya kedua adiknya ini. "Pa, Juna harus ke kantor," tukasnya. Padahal ini sudah malam. Papanya mengangguk. Setidaknya ia yang menjaga dua perempuan yang terbaring di atas tempat tidur. Juna segera bergegas menuju kantor Regan. Yang lain mulai berkumpul lagi. Mereka sangat sibuk beberapa hari ini. Ya sedang mewaspadai lobi dari Axel. Melihat beberapa pulau dan pelabuhan yang terancam kepemilikannya, Juna tentu saja tak akan tinggal diam. Makanya ia meng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD