Belum Ingin Jujur

1516 Words

Aysa melilitkan perban ke siku tangan Azka setelah memberikan obat merah pada bagian luka.  Azka tampak biasa saja, sedikit pun tidak merintih meski lukanya tergolong parah, bahkan rasa ngilu merayap di tulang sikunya.  Mereka duduk di sebuah kursi sisi trotoar. “Makasih!” ucap Azka setelah Aysa menyelesaikan kegiatannya.   “Ini, minum!” Aysa menyodorkan botol air mineral. Bukannya menerima botol itu, Azka malah mengawasi wajah Aysa.  Lama-lama gadis di hadapannya itu menggemaskan juga.  Aysa sudah mengorbankan banyak hal untuk Azka, dan sekarang masih terlihat sebaik itu setelah Azka sempat menabrak gerobak sayuran milik Aysa, bahkan tanpa ganti rugi yang diberikan oleh Azka. “Azka, ini minum!” Aysa menggoncang botol minuman itu ke depan wajah Azka. “Eh, iya.  Thanks.”  Azka meraih b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD