Suasana rumah sakit menjadi gaduh karena teriakan Anggi yang kesakitan, perempuan itu menarik tangan Fano untuk sekadar berbagi kesakitan. Nafasnya tersengal-sengal karena menahan kontraksi yang begitu tiba-tiba. Harusnya ada beberapa minggu lagi untuk ia melahirkan, namun sepertinya lebih cepat dari perkiraan. “Sakit, Fan!” teriak Anggi yang meremas lengan kanan Fano yang sedang mendorong kursi roda yang sedang diduduki Anggi. Fano hanya bisa menenangkan Anggi agar tidak terlalu tegang menghadapi proses lahiran nanti. “Iya, iya tenang ya, Nggi. Kamu akan baik-baik saja, sedikit lagi sampai ruang bersalinnya,” ucap Fano yang sudah lihat bahwa sedikit lagi mereka sampai di ruangan bersaling, beberapa suster sedang menunggu kedatangan mereka dengan wajah panik. “Pak, mohon tunggu di sini