Mata dengan manik coklat itu tampak menatap jalanan kota Jakarta dengan tatapan kosong, ia masih enggan untuk keluar kamarnya. Bukan hanya keluar kamar, untuk makan saja rasanya ia tidak memiliki b*******h. Rasa lapar tidak begitu ia hiraukan. Sena masih dengan lamunannya, ia masih terpuruk dengan keadaannya saat ini. Wanita itu menatap layar ponselnya melihat pria yang sangat ia sayangi, namun saat ini ia telah mengusirnya dengan cara yang sangatlah menyakitkan. Selama hidupnya ia tidak pernah melakukan hal bodoh itu, mengusir orang yang sangat menyayangi dirinya bukanlah sifat Sena. “Maaf,” gumam Sena pelan sambil mengusap layar ponselnya yang menampakkan foto Alex saat bersamanya dulu. Disisi lain, Alex yang sudah berada di pesawat pun memandang keluar jendela dengan tatapan kosong,