Tika melemparkan amplop berwarna putih bercapkan rumah sakit, hari ini hasil tes DNA bapak anak itu keluar dan Tika puas bahwa hasilnya cocok, ia adalah anak biologis dari Richard. Pria paruh baya itu menatap amplop yang baru saja dilempar oleh Tika, cap rumah sakit ia sudah tahu itu pasti hasil tes DNA yang Tika janjikan itu. “Tes DNA itu? Percuma saja aku tidak akan mengakuimu di depan publik, kau hanya anak haram!” tukas Richard dengan santainya, bukan hanya itu alasan Richard tidak mengakui Tika. Pria tua itu memang tidak suka anak perempuan, baginya anak perempuan tidak akan bisa meneruskan keluarga dan pada akhirnya tidak akan berguna karena akan mengabdi pada suaminya kelak. Sesuatu yang diluar akal manusia, Richard memang seperti itu. Tika tertawa kecil mendengar perkataan ayah b