PART 7 - PERJODOHAN.

1618 Words
PART 7 - PERJODOHAN. Yang baru gabung, jangan lupa TAP LOVE UNGU ya. JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU JUGA YAAA. Naskah aku ada 6 sekarang ** Citra memang tidak mengatakan jika ia melarang hubungan putranya dengan gadis bernama Nadya itu. Ia berusaha supaya Arkhan menemui putri dari Abil Maulana. “Tidak enak jika kita langsung menolak idenya. Mengingat dia sahabat baik papamu dulu.” “Lantas apa yang mama inginkan sekarang? Jelas aku tidak bisa jika harus menikahi putri dari Pak Abil, Ma. Aku sudah berjanji akan menikahi Nadya. Kami saling mencintai.” Citra terdiam. Secantik apa wanita itu, hingga bisa membuat Arkhan jatuh cinta. Lalu ia mencoba tersenyum. Ia harus bisa mengambil hati putranya. Daripada salah bicara yang ada mereka bertengkar dan menjadi musuh kembali. “Kamu temui dulu, bicara dulu. Kalau setelah ketemu memang tidak cocok, Mama tidak akan memaksa.” Arkhan termenung. “Beneran Mama tidak akan memaksa aku menikahi putri Abil itu?” Suara kekehan terdengar dari mulut Citra. “Belum tentu juga putrinya Abil menyukai kamu. Kamu ge-er amat sih.” Melihat aura Mamanya, membuat Arkhan ikutan tertawa. “Iya juga sih.” Arkhan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Nah begitu dong.” Ide Citra mulai berjalan. “Kamu coba janjian sama dia. Ajak ketemuan kek dimana. Ngobrol gitu. Paling tidak, kalian masih bisa berteman jika tidak berjodoh. Kalian sama-sama anak tunggal. Jangan sampai persahabatan keluarga kita putus, karena kalian tidak saling mengenal. Siapa tahu next time, kalian bisa join usaha.” Rencana yang Citra utarakan bisa dimengerti oleh Arkhan. “Ide Mama boleh juga. Mumpung aku ada disini, aku akan coba hubungi dia. Siapa namanya Ma?” “Suci. Suci Prameswari.” Melihat anggukan putranya, Citra bersorak dalam hati. Ternyata begini caranya berbincang dengan Arkhan. Tidak perlu tarik urat seperti dulu. Citra sudah bertemu Suci. Gadis itu teramat cantik. Ia yakin, Arkhan akan terpana melihat kecantikan gadis itu. ** Arkhan menghentikan mobilnya di sebuah cafe. Ia kembali mencocokkan alamat yang ia dapat dari ponsel. Rista Cafe. Sudah sesuai dengan yang ia terima. Setelah makan malam bersama Citra, Arkhan mencoba realistis. Jika perusahaan papanya bangkrut, banyak karyawan yang harus ia korbankan. Mungkin ia bisa membantu bicara dengan putri Abil Maulana. Barangkali gadis itu bisa bicara dengan Ayahnya, supaya tidak meng-sangkut pautkan urusan pekerjaan dengan urusan perjodohan. Arkhan membetulkan pakaiannya. Jadi benar ini cafenya. Langkahnya perlahan memasuki cafe yang terlihat romantis dari segi penampilan luar juga interior dalamnya. Hanya terdapat beberapa pasang manusia yang tampak makan sambil berbincang-bincang. Mereka bisa dikatakan lebih banyak berbincang dari pada makan. Sepertinya cafe ini memang untuk pasangan romantis. Begitu pikir Arkhan. Senyumnya mengembang. Sepertinya ia akan mengajak kekasihnya, Nadya untuk makan di tempat ini nanti. Mungkin nanti, jika ia membuka jati dirinya yang sebenarnya pada gadis itu. Bukan maksud Arkhan menipu gadis itu, ia hanya tidak ingin terkesan pamer. Apalagi yang ia miliki ini hanyalah harta turunan, milik kedua orang tuanya. Ia lebih puas memberikan apapun pada Nadya yang berasal dari hasil kerja kerasnya. “Sore Mbak, aku sudah reservasi atas nama Suci Prameswari.” Receptionist cafe tersenyum menyambut. “Sebentar ya Pak, saya periksa dulu.” Setelah melihat dari buku tamu, wanita itu kembali berbicara. “Mari pak, ikut saya. Saya antarkan ke meja atas nama Ibu Suci Prameswari.” “Oke.” Arkhan mengikuti langkah wanita didepannya. “Disana mejanya pak, di ujung.” Arkhan melihat ke tempat yang ditunjuk. “Oke terima kasih Mbak.” Lalu Arkhan melangkah mendekati meja yang ternyata sudah diduduki seorang perempuan dengan arah membelakangi. “Selamat sore,” sapa Arkhan. Wanita yang duduk dengan posisi menunduk itu mengangkat wajahnya. Saat itulah mata Arkhan bertemu mata dari segurat wajah cantik dengan kulit wajah halus dan terawat sekali. Hasil salon kecantikan, walau pun jika diperhatikan wanita ini memang aslinya cantik, dan terlihat mewah. Karena apapun yang menempel di tubuhnya, bukan barang murah. Lihat saja perhiasan yang tergantung di leher jenjangnya, berlian. “Sore, dengan Arkhan?” sapa wanita cantik yang memiliki rambut panjang hingga punggung. Suaranya terdengar halus dan lembut. “Iya, dengan Suci Prameswari?” Akhirnya mereka berjabat tangan. Pertemuan pertama mereka. Tak lama pelayan membawa dua gelas berisi orange juice dan dua piring kecil tiramisu cake. Untuk yang menyaksikan, mungkin menerka jika sepasang manusia ini adalah pasangan kekasih yang tampak serasi. Ketampanan Arkhan memang seimbang dengan kecantikan Suci. “Silahkan, semoga kamu suka dengan apa yang aku pesan. Atau mau pesan menu lain?” tawar Suci. “Gak usah, ini saja sudah cukup.” Arkhan menyesap perlahan gelas di tangannya. Hening sejenak. Seolah baik Arkhan dan Suci masih menimbang untuk memulai pembicaraan. Arkhan berdehem. “Sepertinya aku langsung saja ya. Aku mau membahas mengenai perjodohan kita.” Arkhan bicara secara hati-hati. Ia khawatir menyinggung perasaan gadis di depannya. Ia juga belum tahu, apakah gadis ini menolak atau justru menerima. Besar harapan Arkhan gadis ini menolaknya, jadi tidak membuat dirinya dilema. Mata Arkhan menatap mata lentik itu. “Oke, apa yang kamu mau bahas?” Sungguh, gadis di depannya ini sangat cantik. Tapi, sayang hati Arkhan sudah terpaut akan satu nama. Jadi mau secantik apapun ia tak akan tertarik. Arkhan menelan salivanya dengan susah payah. “Aku menolak perjodohan kita.” Ucapan Arkhan membuat alis Suci naik satu. “Maaf, aku ....” “Aku setuju.” Suci memotong perkataan Arkhan. Arkhan menatap Suci tak mengerti. “Aku juga menolak perjodohan kita,” ucap Suci. "Kamu yakin?" tanya Arkhan tak percaya. "Sangat yakin." Arkhan menghela napas. “Hufff.” Desah napas lega terdengar dari mulutnya. Sementara Suci tersenyum renyah. “Asli, aku takut kamu tersinggung.” Arkhan terkekeh. “It’s oke.” Suci menyesap minumannya. “Kamu sudah memiliki calon?” tanya Suci. Arkhan mengangguk. “Masalah kita sama.” Suci menipiskan bibirnya. Arkhan menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. Kini tubuhnya bisa lebih rilex sedikit. Hilanglah sudah aura tegang yang ia miliki sejak tadi. Ia sudah memikirkan beberapa patah kata, jika wanita cantik di depannya ini tidak menerima keputusannya. Kembali Arkhan teringat keinginan Abil Maulana. “Tapi, kamu tahu. Orang tua kita ....” “Mereka gak perlu tahu,” saran Suci. “Maksudnya?” Arkhan tak mengerti. “Jika mereka bertanya, bilang kita setuju. Supaya kita gak memiliki beban.” Dahi Arkhan berkerut. “Tapi ... mereka sudah merencanakan pernikahan kita. Bahkan tahun depan kita harus menikah.” Suci mengibaskan tangannya. “Masih setahun lagikan? It’s oke. Kita tinggal bilang sama mereka, jika kita gak cocok. Simple kan?” “Wow!” Arkhan berdecak kagum. Ia tidak menyangka gadis cantik ini memiliki ide brilian. “Kamu setuju?” Suci mengulurkan tangannya. Dan Arkhan menyambutnya. “Deal!” jawab mereka bersamaan. Lalu mereka kembali menyuap cake yang ada dihadapan. “Siapa kekasihmu itu?” Suci ramah. “Teman sejak sekolah, dan kami baru beberapa bulan ini dekat. Kami saling mencintai. Hanya ibuku masih belum memberi restu. Karena faktor ekonomi kami yang berbeda dan juga karena perjodohan kita.” Suci mengangguk. “Orangnya pasti cantik,” goda Suci. Arkhan hanya mengulum senyum. “Bagaimana denganmu? Kekasihmu orang mana?” Arkhan balik bertanya. “Temanku kuliah. Tapi ya itu, bukan seorang pengusaha. Hanya pekerja seni. Ayahku gak terima dan kami tidak direstui. Yah mungkin karena kita sudah di jodohkan,” ucap Suci dengan nada sendu. “Orangnya tampan?” Kini Arkhan gantian menggoda Suci. Membuat wajah gadis cantik itu merona. “He is my first love.” “Wow!” Arkhan menatap takjub. “Masalah kita sama lagi.” Kini mata Suci yang membola. “Oh ya? Astaga! Bagaimana bisa? Kasus kita sama begini.” Mereka tertawa bersamaan. Arkhan bahkan tak menyangka bisa setenang ini bicara dengan Suci. “Papa mengatakan perusahaan milik papamu butuh modal yang sangat besar.” Suci menatap wajah Arkhan Pranaja. Dalam hati Suci mengakui ketampanan lelaki ini. Pantas Papanya bersikeras menjodohkan mereka. Arkhan terlihat seperti seorang pebisnis. Arkhan mengangguk. “Setelah Papah meninggal, Mama menjalankan sendiri semuanya. Namun, dia banyak ditipu orang.” Arkhan melihat bagaimana gadis di depannya memotong cake di atas piringnya. Dari cara makannya saja, Suci terlihat anggun. Gadis ini memang dibesarkan dari kalangan atas, mana mungkin ia bisa menemani Arkhan makan di warung tenda pinggir jalan seperti Nadya. Ah, kenapa ia jadi merindukan Nadya. Sedang apa kekasihnya saat ini? “Kamu tahu, Arkhan. Ketika Papah mengatakan semuanya, aku merasa seperti di gadaikan papa aku sendiri.” Suara sendu terdengar dari mulut Suci. “Mengapa kamu berpikir seperti itu? Bukannya terbalik ya, aku yang digadaikan. Mengingat perusahaan aku yang butuh investor seperti papamu itu.” Suci menerawang, menatap pojok cafe yang terlihat beberapa pasangan juga sedang berbincang. “Papa overprotective sekali. Bahkan aku sulit sekali menemui Michael kekasihku.” Jadi namanya Michael. “Kamu sudah mengenalkan dia sama papamu?” tanya Arkhan. Ia melihat wajah di depannya terlihat sendu. “Aku gak berani, karena papa sudah mengatakan jika kamu yang akan menjadi suami aku kelak. Aku bukan anak pembangkang, Arkhan. Tapi, entahlah untuk kasus yang ini aku tak tahu harus bagaimana. Aku justru tak menyangka jika kamu juga sudah memiliki kekasih. Aku pikir akan sulit memintamu mengerti. Apalagi kamu butuh dana segar dari papa aku.” Arkhan terkekeh. “Kamu pasti menyangka aku gak akan menolak kamu demi investasi papamu bukan?” Suci mengangguk. “Justru setelah aku tahu, aku sedikit lega.” “Tapi, bagaimana jika tahun depan kita tetap di nikahkan?” tanya Arkhan tak yakin. “Masih ada satu tahun bukan? Bukankah saat ini kamu sudah meneruskan usaha papamu? Bisa saja dalam setahun ini kamu bisa membuat perusahaan itu kembali berkembang, jadi kamu gak perlu investor dari luar.” Arkhan mengeryit. Benar juga ide gadis ini. Kenapa dia gak usaha dulu membangun kembali perusahaan yang terancam karam ini. Semoga suka ya. Love Herni. Jakarta 8 Juni 2021
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD