Dengan nafas tersenggal-sengal aku dan Tiara berusaha mendorong mobil kami.
"*******?****,***?****,********。
Qīn'ài de nǐ wèishéme? Nǐ méishì ba, qīn'ài de? Nàixīn děngdài, wǒmen hěn kuài jiù huì huí jiā." tanyaku dengan menenangkan Tiara istriku.
(Sayang kamu kenapa? Kamu nggak apa-apa kan sayang? Sabar iya sebentar lagi kita sampai rumah,)
"***,***。***,*******,
Wǒ hěn hǎo, wǒ hěn hǎo. Wǒ hái zhuàng, wǒ zěnme bāng nǐ tuī chē," ungkap Tiara dengan tersenyum.
(Aku nggak apa-apa, kondisi aku baik-baik saja. Aku masih kuat kok mas membantu kamu mendorong mobil,)
Setibanya di rumah, aku dan Tiara segera bergegas untuk segera memarkirkan mobil kami berdua.
Aku dan Tiara, kini memasuki rumah kami dengan nafas tersengal-sengal.
Kami berdua yang sangat capek sekali, akhirnya istirahat dengam duduk di shofa.
"*,****,****,**。*********?******?
Ó, wǒ de tiān nǎ, wǒ de tiān nǎ, bàba. Bàba māmā zhēn de hěn lèi ma? Bǐrú pǎo mǎlāsōng?"tanya Debora dengan memandangi wajah aku dan Tiara.
(Ya ampun Ma, ya ampun Pa. Pasti Mama dan Papa capek sekali? Seperti sedang lari maraton saja?)
"**,**,****,**。*************,**,
Shì de, érzi, bàba hěn lèi, hěn lèi. Yīnwèi wǒmen zhīdào wǒmen kào tuī chē zǒulù, érzi," keluhku dengan nafas tersengal-sengal.
(Iya nak, Papa sangat capek dan lelah sekali. Karena maklum kami berjalan kaki dengan mendorong mobil nak,)
"**,**,****,**。*******,
Shì de, érzi, māmā hěn lèi, hěn lèi. Wǒmen hǎo kě de háizi," ungkap Tiara dengan ekpresi murung.
(Iya nak, Mama sangat capek dan lelah sekali. Kami sangat haus nak,)
Debora langsung membawakan Teh manis hangat, serta makanan dan obatnya. Obat sakit kepala untuk kami semua.
"ได้โปรด ได้โปรด ได้โปรด ปา ชาหวานและยาเมาแล้ว
Dị̂ pord dị̂ pord dị̂ pord pā chā h̄wān læa yā meā læ̂w," ucap Tiara dengan menawarkan Teh manis hangat dan obat sakit kepala.
(Silahkan Ma, silahkan Pa. Teh manis dan obatnya di minum,)
"ใช่ลูก ขอบคุณ ลูกสาวที่รักของฉัน คุณใจดีและน่ารักมาก
Chı̀ lūk k̄hxbkhuṇ lūks̄āw thī̀rạk k̄hxng c̄hạn khuṇ cıdī læa ǹā rạk māk," ungkapku dengan tersenyum dan mengelus rambut putriku Debora.
(Iya nak, terima kasih iya putriku sayang. Kau sangat baik dan sweet sekali,)
"ใช่สาวของฉัน ขอบคุณมากใช่ คุณเก่งมากจริงๆ
Chı̀ s̄āw k̄hxng c̄hạn k̄hxbkhuṇ māk chı̀ khuṇ kèng māk cring«" ungkap Tiara dengan mengecup Debora.
(Iya anak gadisku, terima kasih banyak iya. Kamu sungguh sangat baik sekali,)
Debora dengan sangat penuh perhatian, dia memijit aku dan Tiara. Sungguh anak gadisku sangat baik, sangat perhatian sekali.
"엄마 아빠는 내가 마사지와 마사지를 통해 통증을 줄이기를 원하시나요?
eomma appaneun naega masajiwa masajileul tonghae tongjeung-eul jul-igileul wonhasinayo?" tanya Tiara dengan menawarkan diri.
(Mama dan Papa mau saya pijit dan urut supaya berkurang sakitnya?)
"네, 아들아, 아빠가 많이 아팠어요. 아빠는 정말 당신이 마사지하고 마사지하고 싶어합니다, 아들,
ne, adeul-a, appaga manh-i apass-eoyo. appaneun jeongmal dangsin-i masajihago masajihago sip-eohabnida, adeul," ucapku dengan tersenyum.
(Boleh nak, kebetulan Papa sangat pegal sekali. Papa sangat ingin di pijit dan di urut oleh kamu nak,)
"할 수 있어요, 당신은 엄마 마사지. 엄마 온 몸이 너무 아파
hal su iss-eoyo, dangsin-eun eomma masaji. eomma on mom-i neomu apa," ucap Tiara dengan tersenyum.
(Boleh nak, kamu memijit Mama. Seluruh tubuh Mama sangat sakit semua,)
Pijitan dan urutan dari putriku rasanya enak sekali, tubuh kami sudah tidak pegal lagi sekarang.
"고마워, 아들, 너는 정말 친절하다. 정말 고마워요, 내 아들.
gomawo, adeul, neoneun jeongmal chinjeolhada. jeongmal gomawoyo, nae adeul." ucap aku dan Tiara secara bebarengan.
(Terima kasih iya nak, kaluan sungguh baik sekali. Terima kasih banyak anakku,)
"Deborah, 당신과 당신의 형제 자매는 먹었습니까?
Deborah, dangsingwa dangsin-ui hyeongje jamaeneun meog-eossseubnikka?" tanyaku kepada Debora.
(Debora kau dan adik-adik kamu sudah pada makan nak?)
"괜찮아요 아빠, 우리 다 먹었습니다. 형제들은 모두 잠들어 있고,
gwaenchanh-ayo appa, uli da meog-eossseubnida. hyeongjedeul-eun modu jamdeul-eo issgo," ungkap Debora dengan tersenyum.
(Sudah kok Papa, kami semua sudah makan. Adik-adik sudah pada tidur semua,)
Aku menyuruh Debora untuk menaruh makanan yang sangat enak, untuk memasukan ke dalam kulkas.
"나의 아름답고 사랑스러운 딸 Deborah, 이 음식을 냉장고에 넣어 주시겠습니까? 당신과 당신의 형제 자매들에게,
naui aleumdabgo salangseuleoun ttal Deborah, i eumsig-eul naengjang-go-e neoh-eo jusigessseubnikka? dangsingwa dangsin-ui hyeongje jamaedeul-ege," titahku dengan tersenyum.
(Anakku Debora yang cantik dan manis, nak tolong kamu taruh makanan ini ke dalam kulkas. Untuk kamu dan adik-adikmu,)
"알았어 아빠, 고마워요 아빠. 음식에 관해서는 아빠가 매우 친절하고,
al-ass-eo appa, gomawoyo appa. eumsig-e gwanhaeseoneun appaga maeu chinjeolhago," ucap Debora dengan tersenyum.
(Baik Papa, terima kasih iya Papa. Untuk makanannya, Papa sangat baik sekali,)
Putriku Debora, pamit kepadaku dan Tiara. Debora sudah sangat mengantuk.
"아빠와 엄마, Deborah는 매우 졸립니다. 데보라가 먼저 방에 작별인사를 했어, 알았지?
appawa eomma, Deborahneun maeu jollibnida. debolaga meonjeo bang-e jagbyeol-insaleul haess-eo, al-assji?" ucap Debora dengan tersenyum.
(Papa dan Mama, Debora sudah sangat mengantuk sekali. Debora pamit ke kamar duluan iya,)
"그래 아들아, 안녕히 주무세요. 당신에게 달콤한 꿈을 기원합니다,
geulae adeul-a, annyeonghi jumuseyo. dangsin-ege dalkomhan kkum-eul giwonhabnida," ucapku dengan mengecup kening putriku Debora.
(Iya nak, selamat malam sayang. Semoga kamu mimpi indah,)
"예, 좋은 밤입니다. 내 아주 아름다운 딸,
ye, joh-eun bam-ibnida. nae aju aleumdaun ttal," ucap Tiara dengan mengecup kening Debora.
(Iya nak, selamat malam. Anak gadisku yang sangat cantik jelita,)
Aku dan Tiara, kini saling menatap. Karena sudah malam, kami memutuskan untuk segera tidur.
"*いです、ハニー、*はとても*いです。*ちゃんを*たい、
Osoidesu, hanī, watashi wa totemo nemuidesu. Akachan o netai," pinta Tiara dengan tersenyum.
(Sudah malam sekali sayang, aku mengantuk sekali. Aku mau tidur sayang,)
"はい、ハニー、*いです。*ましょう、
Hai, hanī, osoidesu. Nemashou," ucapku dengan membopong tubuh Tiara.
(Iya sayang, udah malam sekali. Ayo kita tidur,)
"*ちゃんは*を*しました、*はとても*い*ちゃんです。*を*いてください、
Akachan wa watashi o taoshimashita, watashi wa totemo omoi akachandesu. Watashi o oite kudasai," pinta Debora dengan tersenyum.
(Sayang turunkan aku, aku berat sekali sayang. Tolong turunkan aku,)
"*し*ありませんが、*はあなたを**させたくありません。あなたの*はまだ*く、**のいい、**です。*はあなたを*たちの**に*れて*きます、
Mōshiwakearimasenga, watashi wa anata o shitsubō sa setaku arimasen. Anata no otto wa mada tsuyoku, isei no ī, kyōdaidesu. Watashi wa anata o watashitachi no heya ni tsurete ikimasu," ucapku dengan mengecup sekilas bibir istriku.
(Maaf sayang, aku nggak mau menurunkan kamu. Suami kamu ini masih kuat, gagah dan perkasa. Aku akan membopongmu hingga ke kamar kita,)
Setibanya di tempat tidur, Tiara mengeluarkan keringat dan kejang-kejang. Ya Tuhan, aku sungguh sangat takut sekali. Aku takut Tiaraku kenapa-kenapa.
Bersambung.