Membuka Mata Batin

1544 Words
"Iya Pak, saya dan komandan saya sangat yakin. Saya yakin sekali," ucapku dengan penuh keyakinan. Aku dan Komandanku, akhirnya berhasil di buka mata batinnya. Setelah berhasil di buka, aku sangat terkejut dan syok. Aku bisa merasakan dan melihatnya, aku dapat melihat mereka sangat langsung. Tetapi aku percaya Tuhan, yasudahlah selagi tak menggangu. Setelah selesai, aku dan Komandanku di buka mata batin kami. Tiba-tiba orang pintar tersebut mengajak kami ke sebuah jembatan. Jembatan yang katanya ada sosok Maryam atau si manis jembatan Ancol. Kami menunggu hingga jam dua belas malam. Ada sesosok gadis yang sangat cantik sekali, gadis tersebut mengenakan pakaian putih minim dan seksi. Selutut dengan payung motif bunga-bunga. "Itu adalah Maryam, silahkan jika ingin bertanya," ucap orang pintar tersebut. "Terima kasih Pak," jawabku dengan tersenyum. "우리 앞에 있는 여자에게 묻고 싶은 것이 있습니까? uli ap-e issneun yeoja-ege mudgo sip-eun geos-i issseubnikka?" tanyaku kepada Komandanku. (Apakah ada yang ingin Bapak tanyakan kepada wanita di hadapan kita?) "물론 에이드리언 mullon eideulieon," jawab Komandan dengan singkat. (Tentu saja Adrian,) "그녀는 도시전설 마리암의 모습인가? geunyeoneun dosijeonseol maliam-ui moseub-inga?" tanya Komandanku. (Apakah dia sosok Maryam sang urban legend?) "예 사령관님, ye salyeong-gwannim," jawabku dengan singkat. (Iya Komandan,) "Adrian의 죽음에 대해 물어보십시오. 맙소사 그는 너무 아름답습니다. 그가 인간이었다면 나는 그와 결혼했을 것이다. Adrian-ui jug-eum-e daehae mul-eobosibsio. mabsosa geuneun neomu aleumdabseubnida. geuga ingan-ieossdamyeon naneun geuwa gyeolhonhaess-eul geos-ida." ungkap Komandanku dengan tersenyum. (Tolong tanyakan mengenai kematiannya Adrian, ya ampun dia cantik sekali. Andai saja dia manusia akan aku nikahi,) "Mbak Maryam saya mau bertanya, saya boleh minta waktunya sebentar. Bolehkah saya bertanya?" pintaku kepada sosok hantu tersebut. "Kau ingin bertanya apa?" tanya hantu tersebut. "Kau meninggal tahun berapa Nona?" tanyaku dengan tersenyum. "Aku meninggal di Batavia, aku meninggal di tangan selingkuhanku. Aku sudah memiliki suami pada saat itu," ungkap hantu tersebut. "Kau tidak takut kepadaku?" tanya kepadaku. "Tidak Nona," jawabku dengan singkat. "Ok baiklah kau yakin tidak takut. Jika aku menunjukan wajah asliku?" tanya hantu tersebut kepadaku. "Nggak aku nggak takut, aku ada Tuhan. Jadi aku nggak akan takut," jawabku dengan singkat. Benar saja, makhluk tersebut menunjukkan wajah aslinya. Aku dan Komandanku melotot dan menatap lekat ke hantu tersebut. Tetapi baik aku dan Komandanku, tak ketakutan. "Aku ini Tentara, jadi nggak takut. Sekali pun kamu berpenampilan lebih jelek lagi," ungkapku dengan tersenyum. "Kau ini veteran?" tanya Maryam dengan tersenyum. "Iya bisa bilang begitu, bagaimana apakah Belanda sudah berhasil terusir dari Indonesia?" tanya Hantu Maryam dengan tersenyum. "Sudah kami yang menang, sekarang aku tingal melanjutkan perjuangan para pahlawan. Aku akan berjuang," ungkapku dengan tersenyum. "Ok kalau begitu, aku mau permisi dulu. Selamat tinggal," ucap hantu Maryam dengan tersenyum. Setelah kepergian hantu tersebut, aku dan Komandanku menutup mata batin kami. Setelah selesai, kami segera pulang. Aku sudah sangat mengantuk. Besok aku sangat sibuk, besok kami akan upacara hari Angkatan bersenjata. Setelah selesai upacara, aku kini sedang bergegas untuk mengawal Bapak KASAL ke Surabaya. Aku selalu mengapit Komandanku, bahkan sebelum Komandanku makan. Aku yang memcicipi makanan dan masakan Bapak KASAL. "Tunggu Jenderal, saya cicipi dulu makanan Jenderal. Jika sudah aman Jenderal bisa makan," ucapku dengan tersenyum. Aku mencicipi makanan yang Jenderal pesan, disebuah restoran berbintang lima. "Komandan sudah saya cicipi, sudah aman. Komandan dapat memakannya silahkan Komandan," ucapku dengan tersenyum. "Ok thanks for you, kau juga boleh duduk Adrian. Makanlah bersama kami ini perintah Adrian!" titah Bapak KASAL kepadaku. "Baik Jenderal," jawabku dengan singkat. Aku makan dengan sangat cepat, supaya dapat melanjutkan pengawalan kembali. Setelah berhasil melakukan pengawalan kembali, aku kini mengiringi Komandanku untuk menginap di hotel mewah dan megah di Surabaya. Aku memeriksa satu persatu, dari kamar tersebut. Setelah selesai aku mengontrol satu persatu sudut ruangan dan ternyata aman. Aku segera laporan kepada Bapak KASAL. "Permisi Jenderal," ucapku dengan tersenyum. "Iya Adrian," ucap Bapak KASAL dengan tersenyum. "Jenderal saya sudah mengecek seluruh kamar hotel ini, dari sudut ruangan hingga ke sudut ruangan terpencil. Saya pamit dulu Jenderal," ucapku dengan tersenyum. Aku langsung pamit, setelah selesai aku pamit. Aku langsung ke kamarku. Aku merebahkan diriku berbaring di atas kasur kesayanganku. Aku tertidur dengan sangat pulasnya, aku terbangun jam lima pagi. Setelah terbangun aku segera mengenakan seragam PDH dengan uniform Angkatan Laut yang sangat lengkap. Setelah di rasa rapih, aku segera mengetuk pintu Bapak KASAL. Bapak KASAL juga sudah sangat rapih, kini kami bersiap-siap untuk memakan sarapan pagi kami. Seperti biasa aku mencoba dan mencicipi dulu. Setelah di rasa aman, aku langsung mempersilahkan komandan untuk segera memakan makanannya. "Silahkan Komandan sudah aman, Komandan bisa langsung memakannya. Selamat menikmati Jenderal," ucapku dengan sangat ramahnya. "Ok Adrian, terima kasih iya. Mari kita sarapan bersama!" ajak Jenderal dengan tersenyum. Setelah selesai makan, aku dan Komandan tidak langsung pulang ke Jakara. Kami pergi ke Bandung dulu. Soalnya istri komandanku. Sangat menginginkan roti unyil, roti unyil makanan khas Bandung. "Adrian kita tidak pulang ke Jakarta, tetapi kita ke Bandung dulu. Soalnya Ibu Negara meminta roti unyil," ucap Bapak KASAL dengan tersenyum. "Baik Jenderal," jawabku dengan tersenyum. Setibanya di kota Bandung, aku dan Bapak KASAL membeli roti unyil dalam jumlah banyak. Jadi mau nggak mau Komandan minta di jemput oleh Bapak Parmin. Pak Armin adalah ajudan beliau sama sepertiku. Setibanya di Jakarta, aku langsung beres-beres. Barulah setelah itu, aku mencuci dan menyetrika pakaian. Setelah selesai dan beres, aku langsung menghubungi istriku. Aku langsung menghubungi Tiara. "Halo Tiara sayang!" salam sapaku di iringi dengan senyuman termanis. "Halo suamiku sayang," salam sapa balik Tiara dengan senyuman termanisnya. "Люба, як справи? Як дитячий блакитний? Lyuba, yak spravy? Yak dytyachyy blakytnyy?" tanyaku dengan menggunakan Bahasa Ukraina. (Sayang bagaimana keadaanmu? Apa kabar bayi biru?) "Дуже добре мед, блакитний дуже здоровий. Як ти мила? Duzhe dobre med, blakytnyy duzhe zdorovyy. Yak ty myla?" jawab dan Tanya Tiara kepadaku. (Baik sekali sayang, bayi biru sehat sekali. Kalau kamu apa kabar sayang?) "Я дуже здоровий любий, але я дуже зайнятий. Я дуже зайнятий, щойно повернувся додому з супроводу пана КАСАЛА, YA duzhe zdorovyy lyubyy, ale ya duzhe zaynyatyy. YA duzhe zaynyatyy, shchoyno povernuvsya dodomu z suprovodu pana KASALA," ungkapku dengan tersenyum. (Kabarku sangat sehat sayang, tetapi aku sangat sibuk sekali. Aku sangat sibuk baru saja pulang dari mengawal Bapak KASAL,) "Не дивно, що мій чоловік дуже зайнятий, рідко телефонує і зв’язується зі мною. Я дуже сумую за вами, сер Ne dyvno, shcho miy cholovik duzhe zaynyatyy, ridko telefonuye i zvʺyazuyetʹsya zi mnoyu. YA duzhe sumuyu za vamy, ser" keluh istriku dengan sangat manjanya. (Pantas saja suamiku ini sangat sibuk sekali, jarang menelepon dan menghubungiku. Aku sangat merindukanmu mas,) "Ще раз вибач, любий, бо я занадто зайнятий. Обов'язок моєї країни надто зайнятий і кличе мене, Shche raz vybach, lyubyy, bo ya zanadto zaynyatyy. Obov'yazok moyeyi krayiny nadto zaynyatyy i klyche mene," terangku memberikan penjelasan kepada Tiara istriku. (Sekali lagi saya minta maaf sayang, karena saya terlalu sibuk. Tugas negaraku terlalu sibuk dan memanggilku,) "Вам ще довго платять? Vam shche dovho platyatʹ?" tanya Tiar kepadaku dengan menggunakan bahasa Ukraina. (Mas kamu gajian masih lama nggak?) "Ще тиждень дорога, що тобі потрібно дорога тіара? Shche tyzhdenʹ doroha, shcho tobi potribno doroha tiara?" jawab dan tanyaku kepada Tiara istriku. (Seminggu lagi sayang, memangnya ada perlu apa Tiara sayang?) "У тебе ще є готівка, любий? U tebe shche ye hotivka, lyubyy?" tanyaku kepada Tiara. (Kamu masih ada uang pegangan sayang?) "Є ще три мільйони дитини, YE shche try milʹyony dytyny," jawabku dengan singkat. (Ada masih ada tiga juta sayang,) "Ти можеш зараз перевести мене, дитино? Ty mozhesh zaraz perevesty mene, dytyno?" tanya Tiara dengan tersenyum. (Kamu bisa transfer aku sayang sekarang?) "Добре люба дружина, дорога тіару я передав так дорога. Я сонний малюк, я сплю перший, я люблю тебе тіара. Я дійсно люблю тебе, Dobre lyuba druzhyna, doroha tiaru ya peredav tak doroha. YA sonnyy malyuk, ya splyu pershyy, ya lyublyu tebe tiara. YA diysno lyublyu tebe," ucapku dengan tersenyum. Setelah aku selesai menghubungi Tiara, aku langsung tertidur. Karena aku sudah mengantuk sekali. Sangking pulasnya, aku terbangun sekitar jam lima pagi. Aku segera mandi. Aku mengenakan seragam militer dengan perlengkapan Angkatan Laut yang sangat lengkap. Setelah di rasa tampan, gagah dan sudah rapih. Aku segera keluar. Hari ini Bapak KASAL akan ke Cijantung ke markas Marinir. Aku terlihat sangat tampan dan gagah dalam mengawal Bapak KASAL. Aku selalu tersenyum, aku selalu bahagia ketika aku mengawal Bapak KASAL. Di dalam tangis dan doaku, aku sangat ingin karier militerku jadi bagus dan baik. Aku ingin menjadi Komandan Batalion, menjadi bawahan yang sukses. Sehingga mengiringi langkah militerku menjadi lebih baik lagi. Aku ingin karier militerku berjalan baik. Aku ingin sesuai rencanaku. Tiba-tiba aku melihat rekan sejawatku, aku sangat tertarik ingin mngikuti lomba menembak. Jika aku menjadi pemenangnya, sangat lumayan hadiah yang aku miliki. Aku akan mempersembahkan hadiah tersebut, untuk istri, anak-anakku. Mami, Papi, Ayah dan Ibuku. Aku ingin memberikan hadiah yang sangat istimewa, untuk mereka semua. Semoga mereka semua bahagia dan tersenyum. Apalagi sekarang, aku Ayah dengan empat orang anak. Harus beruang lebih ekstra lagi. Bersambung.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD