Alona menetralkan degup jantungnya yang tak wajar. Jelas saja, fakta bahwa Wickley memang benar kejam adanya membuat lututnya lemas seketika. Jemarinya masih bergetar hebat, tadi ia sempat berpikir bahwa dirinya tak akan punya kesempatan hidup lagi. Cekikan pria itu masih terasa kebas, bahkan pusing di kepalanya masih begitu terasa. Tapi, dengan begitu brengseknya pria itu malah pergi meninggalkan dirinya setelah memberi sumpah serapah yang begitu kasar untuknya. Dengan tertatih ia berjalan menjauhi dinding kaca, melangkah dengan lambat karena pandangannya terasa berkunang. Alona hanya bisa berdoa semoga Wickley tak mengurung dirinya di ruangan ini. Pria itu benar-benar tidak punya hati. Mungkin memang benar bahwa dia adalah seorang jelamaan iblis yang datang ke kehidupan manusia. Melaku