Rain segera bergerak begitu mendapatkan telepon. Ia sudah mendapat kabar setelah meninggalkan kamera kecilnya di sebuah apartemen. "Makasih, Mas." Si Mas mengangguk. Ia sebetulnya ketakutan setengah mati karena terlibat secara tak langsung dengan misinya Rain. Namun berhubung dilindungi okeh bosnya, setidaknya ia tak akan dipecat. Setelah mendapatkan kamera itu, Rain segera kembali ke dalam mobil yang kali ini diparkir cukup jauh dari gedung apartemen. Arinda sibuk memilah-milah foto yang akan mereka berikan kepada Arabella. Berkat persetujuan Raymizard, kini mereka sibuk mengurusi hal ini. "Sepertinya Opa Tua sudah benar-benar geram," tutur Rain sembari membuka pintu mobil. Arinda terkekeh mendengarnya. Iya lah. Siapa yang tak geram? Pertama, si lelaki malah semakin menempel ketat