Peluru

2620 Words

"Eung.....," mereka tampak takut. "Pernah sekali, Bu," jawab mereka takut-takut. Ketiga pembantunya saling melirik dengan wajah yang tampak gelisah. Sangat tidak tenang. Sementara Arabella berupaya kuat untuk menanyakan pertanyaan selanjutnya. Ia sudah terpuruk berhari-hari. Tapi memaksa diri untuk berupaya kuat menghadapi semua ini. Pahit sekali bukan? "Apa yang mereka lakukan?" "Dia tidak keluar, Bu. Hanya Non Arasha yang turun." "Yakin cuma sekali?" Ketiganya saling melirik lagi. Masih takut. Meski tentu saja mereka berada di pihak Arabella. Tapi... "Kalian diancam Bapak?" Ketiganya menggeleng. Satu per satu menghela nafas. Akhirnya berupaya jujur. Keluar lah beberapa informasi kalau mereka tidak hanya sekali melihat Fajri membawa perempuan itu ke rumah. Bahkan pernah menginap s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD