Tubuh Zaire tergeletak di lantai, nafasnya kali ini sangat tidak teratur melihat perempuan yang tadi yang kini mulai mendekatinya. "Zaire lorita," senyum perempuan berbaju hitam itu yang tak lain adalah Seline. "Seline." Zaire menutub kedua matanya, dia sudah tak tersadar setelah dia menyebut nama Seline. Di pagi hari Rani mengedor pintu kamar Nando dan Gara dengan keras. Keadaanta sangat panik mengingat semalam ini Zaire tidak kembali di kamar. "Nando, Gara BANGUN!" teriak lantang Rani. Pintu kamar terbuka menampilkan Nando yang mengusal kedua matanya dengan keadaan yang setengah sadar. "Kenapa lo kesini?" "Anu Nan, Zaire dari semalam ini gak tidur di kamar." panik Rani. Nando yang mendengar itu sepontan nyawanya full kembali, menatab terkejut Rani. "Lo beneran?" "Iya, semalam