Sedetik-2

1128 Words
Zaire melihat Rumah Sakit yang begitu ramai.sungguh dia tak tau ini rumah sakit di mana. Zaire mulai bingung,dia pun mulai berjalan menuju kamar rawat pasien,dan berjalan menuju salah satu brangkar kasur di sana.entah gerakan apa hatinya memilih untuk masuk ke kamar ini. Tatapan zaire menatab seseorang yang tak Asing di matanya,orang yang selama ini dia kenal yaitu Ibu dari Hawa!.namun yang membuatnya bingung zaire menatab dua bayi di tangannya.Zaire mulai mendekat,dan menatab dua bayi tersebut.sungguh mereka sangat mirip.ya mereka berdua kembar. "Apa ini Hawa?"batin Zaire. "Kita namakan siapa Ma?"tanya papa Hawa. "Anak pertama Saya panggil Hawa dan anak kedua saya panggil,Hara"ujar Bunda Hawa. Sontak zaire terkejut,dia tak menyangka Hawa mempunyai kembaran, lantas apakah hawa tau?,apa gara gara ini hawa menyuruh zaire menyelidiki ini?namun untuk apa zaire menyelidiki?.sungguh beberapa pertanyaan yang keluar dari otak zaire membuat dirinya sangat bingung. "Hara kembaran Hawa?,jadi mimpiku itu bukan Hawa melainkan Hara?kembaran Hawa"guman zaire. Zaire memundurkan langkahnya namun saat memundurkan langkahnya suasana di sekitarnya berasa begitu gelap.kedua mata zaire hanya melihat kegelapan di sekitarnya.Zaire tersentak melihat makluk itu di kedua matanya,lebih tepatnya di hadapannya.sungguh dirinya sangat terkejut.memang itu mengerikan. "Astaga"geleng zaire tak percaya melihat hantun itu yang mendekatinya. Hantu itu pun mulai berlari menuju zaire dengan cepat,dan mulai menekak leher zaire yang membuat sang empu tak henti hentinya sulit bernapas. "Bundaaa"teriak zaire. "Kamu Mendekat akan Saya bunuh!!"ujar Hantu itu yang mulai menatab tajam zaire. "Bundaaaaaa"teriak zaire yang mulai bangun dari tidur siangnya,yang membuat seruluh rumah berlati menghampiri Zaire "Kenapa Zai?" tanya Allan yang baru saja masuk kedalam kamar disusul Arisa dan lainnya. "Bundaa Zaire takut"ucap Zaire yang berlari memeluk Arisa. "Heyy Sayang kamu harus berani,jangan takut,ada apa ceritakan"ucap Arisa yang membuat Zaire kemudian menceritkan penglihatannya itu. "Hawa temen lo dulu Zai?"tanya Gatra yang membuat Zaire mengagguk pelan. "Apa Zaire harus menyelidikki ini bunda?"tanya Zaire yang membuat Arisa terdiam sejenak. "kamu sembuh dulu yah Zai,"ucap Arisa yang mengecup dahi Zaire "bunda tapi da-" "udah kamu sehat dulu baru kita cari tahu kebenarannya"ucap Arisa yang membuat Zaire mengagguk pelan. Seminggu kemudian Zaire turun dari motor besar Alan,sedangkan Alan dia tersenyum gembira menatab zaire. "ngerjain yang bener,inget gue gak mau punya pacar yang bodo"ujar Alan yang mengacak rambut zaire gemas.Zaire menatab tajam muka Alan,apa dia tak salah dengan Alan menyebutnya Pacar? "Aku pacar kakak?"tanya Zaire polos namun tatapannya tajam. "Yess"angguk Alan. "Mau aku gigit?"tanya zaire yang membuat Alan meneguk ludahnya sausah payah dan menggeleng kepalanya cepat.karna beberapa hari yang lalu Alan katahuan zaire nonton Video di kamar,dengan geram pun zaire menggigit tangannya,yang tanya Video apa?dahh diem dosa. "Makanya diem!!ayo masuk"Ujar zaire yang mengandeng tangan Alan. Zaire dan Alan berjalan menulusuri Koridor sekolah,zaire menghiraukan gibahan gibahan murid murid lain,namun tidak untuk Alan dia malah asik mendelik menatab tajam satu persatu orang yang menggibahnya. Zaire masuk di kelasnya sendiri sedangkan Alan dirinya sudah berpisah di koridor tadi. "Zaire"peluk Chesi. "gue rindu lo"ujar Chesi tersenyum. "sama" "udah baik?" "udah" "oh iya lo duduk sama Nando karna absen lo sama Nando tiga puluh sama tiga satu"ujar Gisel. "Iya oke"angguk zaire Faham,setelah itu duduk disamping Nando. "Hai"sapa Nando yang membuat Zaire tersenyum ramah kepada Nando,"udah sehat?"sambung Nando. "Udah,santai aja" "Tak lama guru pengawas pun datang Zaire yang mengetahui itu langsung terdiam menyediakan alat alat untuk Ujian Nanti" "Selamat pagi anak anak....." ***** Satu bulan Kemudian Kesehatan Zaire membaik,dan Liburan kenaikan kelas baru saja dimulai. Kini Zaire sedang berkemas kemas untuk persiapan kerumah Hawa untuk besok pagi bersama Nando. Zaire dan Nando menginap dirumah Hawa Selama 2 minggu, Sedangkan Gatra dan Allan,kedua kakak Zaire itu mereka akan berlibur bali selama seminggu jadi kedua laki laki itu tidak akan ikut Zaire ke jogja. "Jangan lupa bawa obatnya Zaire"ucap Arisa yang membuat Zaire mengagguk pelan. "Zai ini buku kakek, tadi gue nemuin rumah bawah tanah,entar siapa tau lo mau baca" ucap Gatra yang memverikan sebuah buku yang sudah tua itu kepada Zaire. "Kakak tadi habis diruang bawah tanah?"tanya Zaire sambil menatab perempuan yang tepat dibelakang kakaknya itu,perempuan berbaju hitam deng wajah retak dibagian kiri. "Iya tadi ambil lampu disana,trus nemuin buku kakek"ucap Gatra. "Bunda kak Gatra bawa sesuatu dari gudang"ucap Zaire yang membuat Arisa memutar badannya menatab perempuan yang berada dibelakang Gatra. "Ya semoga aja dia gak naksir sama Gatra"tawa Arisa yang membuat Gatra menatab sekelilingnya. "Siapa sih?"bingung Gatra. "Belakang kakak ada perempuan,cantik kok kak"ucap Zaire yang tersenyum kikuk kepada Gatra. "siapa Zai?" "hantu berbaju hitam,berambut panjang dan sebagian mukanya retak"ucap Zaire yang menatab datar Gatra. "Zairee suruh dia pergi!"bentak Gatra kepada Zaire. "bunda Aja yah kak,Zaire capek mau makan"ucap Zaire yang kemudian berjalan keluar dari kamarnya. "Bunda usirin"mohon Gatra. "Coba minta ke Allan yah,bunda mau makan dulu"ucap Arisa yang kemudian lari meninggalkan Gatra sendirian. "Gak bunda gak Anak sama aja"geram Gatra yang kemudian berjapan keluar dari kamarnya. Sedangkan Zaire terdiam menatab ponselnya,Nando mingirimnya pesan untuk rencana besok pagi,tentang tiket apa yang akan dipesan. Nando Udah pesan tiket? Zaire Berangkat kereta pulang pesawat,jadi kita berangkat pukul 1 siang sampai sana sekitar pukul 9 malam,Bunda aku sudah pesan tiketnya. Nando BaiklahBesok jam 12 aku akan dirumahmu. "Bunda Nando jam 12 kerumah" teriak Zaire kencang. "bilang jam 11 aja, sekalian makan siang bareng"jawab Arisa balik Zaire Kata Bunda, Nando kesini jam sebelas,sekalian makan siang Nando Oke,besok gue kesana jam 11 Read Setelah membaca pesan terakhir Nando Zaire pun mematikan handphonnenya,dan segera melanjutkan makan siangnya. ***** Ting! "Zaire coba kamu buka pintunya,itu pasti Nando"ucap Arisa begitu mendengar bell rumah berbunyi. Dengan cepat Zaire pun membuka pintu tersebut,dan saat Zaire buka yang benar dia adalah Nando yang berdiri depan pintu Zaire sambil membawa Kopernya. "Dianter siapa?"tanya Zaire menatab Nando dihadapannya. "mama itu diluar"ucap Nando yang menunjukkan keberadaan mamanya yang berada di depan halaman rumah Zaire. "kok gak masuk sih?" "lagi telfon" "yaudah kamu masuk dulu,"suruh Zaire kepada Nando, "Tante Rani kalau udah selesai masuk yah tan"teriak Zaire yang membuat tante Rani mengacungkan salah satu jempolnya. Setelah itu Zaire pun mulai masuk kedalam rumahnya dan duduk di kursi makan bersama yang lainnya. Saat suasana sedang tenang, suara riuh dari sesorang perempuan parub baya datang dan langsung memeluk Arisa. "Apa kabar atuh"ucap Rani yang membuat Arisa Tersenyum memvalas pelukan Rani. "Baikk banget" jawab Arisa yang kemudian melepaskan pelukannya dan kembali duduk di kursi makan dan kembali memakan makannannya, "Mamanya Nando makan dulu yah" ucap Arisa yang membuat Rani mengagguk cepat. "boleh-boleh biar bisa makan bareng bareng"ucap Rani yang kemudian duduk disamping Allan dan mengambil nasi dan lauk pauk. "yang banyak tante"ucap Gatra. "lah tentu,makan geratis mah harus banyak"ucap Rani yang mulai memakan makanannya. "Mama Nando punya anak berapa?"tanya Arisa menatab Rani yang sedang memakan makannannya. "Nando mah belum pumya anak atuh mom"ucap Rani. "maksudnya Mama Rani" "ohh tunggal,dia sendiri,ganteng sendiri lagi"jawab Rani yang membuat Gatra dan Alan menatab Nando d Ngan jijik. "Lo Ganteng?"tanya Gatra dan Alan Serentak yang membuat Nando mengagguk saja. "MASIH GANTENGAN GUE!"tegas Alan dan Gatra bersamaan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD