57. Permulaan Ujian Semester

1176 Words
Bel jam pertama sudah dibunyikan beberapa saat yang lalu. semua murid yang masih berada di luar pun langsung masuk ke dalam kelas dan bersiap mengikuti ujian semester di awal musim panas ini sebelum akhirnya nanti mereka akan terbebas dari ujian itu dan menikmati liburan musim panas yang menyenangkan karena cuaca di sana sudah kembali menjadi normal seperti sedia kala. Teresa menatap beberapa rekan-rekan kelasnya yang ada di sana dan gadis itu membuang napasnya. Seorang guru lalu berjalan menuju mejanya dan wanita yang berusia sudah setengah abad itu meletakkan sebuah kertas yang berisi lembar soal ujian yang akan dilakukan oleh semua peserta ujian yang ada di sana. "Silakan dikerjakan, waktu kalian ada 120 menit untuk menyelesaikan semua soal-soal ujian yang ada di sana. Ingat, siapa pun yang melakukan pelanggaran, maka mereka akan langsung dikeluarkan dari kelas dan bersiap untuk mengikuti ujian susulan nanti. paham?" Sang wanita yang membagikan kertas ujian itu berujar dengan begitu tegas di antara suasana kelas yang terasa sangat hening. "Paham, Miss." Semua siswa yang ada di sana pun menjawab dengan serentak. "Bagus. Kalau begitu silakan kerjakan setiap soal-soal itu tanpa melakukan kecurangan sedikit pun." Guru wanita itu pun berjalan secara perlahan melewati barisan meja para peserta ujian. Seraya mengedarkan pandangannya ke setiap meja, mengawasi sekaligus memastikan kalau benar-benar tak ada yang melakukan kecurangan di dalam ruangannya. Teresa mulai mengerjakan satu per satu soal. Ia tahu, di sekolahnya, setiap kali ujian, lembaran soal yang akan dibagikan kepada para peserta pasti akan berbeda. Atau urutan soal yang ada di dalamnya berbeda-beda urutannya antara murid satu dengan yang lainnya. Hari pertama ujian semesternya terasa berjalan dengan lancar dengan segala usaha belajar yang ia lakukan selama beberapa hari ke belakang, termasuk kemarin malam. *** Mobil milik Maria terlihat melaju melewati halaman rumahnya dan wanita itu pergi ke suatu tempat. Beberapa jam yang lalu, ia mendapatkan sebuah telepon dari keluarganya yang berada di Angelholm dan mereka meminta Maria agar pergi ke sana untuk membicarakan sesuatu, termasuk membicarakan tentang putrinya yang berna Isla yang hilang secara misterius entah ke mana. Bahkan setelah selama kurang lebih dua minggu, Maria sama sekali tak menemukan info apa-apa lagi. Terakhir kali yang ia dapatkan hanyalah setangkai lavender yang diberikan oleh Rhys kepada dirinya. Dan Maria benar-benar mengenali tulisan itu di mana tulisan tangan itu memanglah milik putri semata wayangnya, yang tidak lain adalah Isla. Setelah selama kurang lebih satu jam menempuh perjalanan, Maria sempat menatap ke arah Trollehallar yang ia lewati. Apakah ada kemungkinan kalau Isla berada di Trollehallar? "Apa mungkin ... Isla berada di sini? Apakah dia berada di Trollehallar?" gumam Maria. Sudah agak lama sejak ia menonton berita di TV yang menampilkan kejadian aneh yang terjadi di hutan yang katanya terkenal misterius itu. Namun mendadak Maria merasa tak yakin kalau Isla memang saat ini berada di sana. wanita itu pasti akan kembali mendapati adanya berita aneh di siaran berita yang ditampilkan di televisi jika memang Isla dan jiga Rhys ada di sana. Karena selama Rhys dan teman-temannya berada di Trollehallar, berbagai berita ajaib hampir setiap hari bermunculan di TV dan kemungkinan besar itu terjadi karena pengaruh kekuatan dari masing-masing para penghuni Betelgeuse yang datang ke bumi itu. Mereka pasti terlibat pertarungan selama beberapa kali hingga pohon-pohon dan juga tumbuhan serta hewan yang ada di sana ikut terkena dampaknya dan membuat orang-orang yang ada di sana semakin berspekulasi yang aneh-aneh kemudian melaporkannya ke pihak-pihak berwajib di sana hingga pada akhirnya bisa sampai ke stasiun televisi nasional. Maria sempat memberhentikan mobilnya dan melihat hutan yang bernama Trollehallar. Walaupun Isla berkata kalau di dalam hutan itu tersimpan beberapa pemandangan yang indah, namun Maria tak sedikit pun memiliki keinginan untuk masuk ke dalam hutan yang katanya misterius dan juga ajaib itu. Orang-orang yang bahkan tinggal di dekat tempat itu pun jarang sekali pergi ke Trollehallar. Apalagi setelah adanya kejadian-kejadian aneh beberapa minggu terakhir, sebagian besar orang-orang yang ada di sana melarang anak-anaknya dengan tegas agar tak memberanikan mereka semua sedikit pun untuk menginjakkan kaki mereka di hutan yang misterius itu demi keselamatan mereka sendiri. Tanpa membuang waktu lagi akhirnya Maria pun kembali melajukan mobilnya dan bergegas menuju ke rumah kerabatnya yang memang tinggal di Angelholm. Mau tidak mau, wanita itu harus menjelaskan semuanya kepada mereka semua yang pastinya sudah merasa begitu penasaran atas kasus menghilangnya putri semata wayangnya secara misterius dan tanpa adanya jejak sedikit pun. Tentu saja Maria tak akan menceritakan tentang Rhys dan juga yang lainnya. Maria hanya akan mengatakan soal kejadian yang menimpa Isla selama gadis itu berada di sekolah hingga benar-benar menghilang secara tiba-tiba sebagai mana menurut pengakuan beberapa orang siswa teman sekelas Isla, terutama penjelasan dari salah satu sahabat Isla yang paling dekat, yang tidak lain adalah Teresa. Dengan berurai air mata dan juga penyesalan, Teresa menjelaskan semua yang terjadi kepada Maria. Namun Maria tak merasa marah sama sekali dan justru merasa prihatin kepada gadis itu atas apa yang menimpanya. Teresa justru sama sekali tak bersalah, dan Maria memaafkan Teresa bahkan jika gadis itu tak meminta maaf padanya pun, Maria akan tetap memaafkannya. Maria menganggap kalau ini hanyalah sebuah kecelakaan karena Maria sendiri memang cukup tahu situasi yang sedang terjadi saat ini walaupun ia pada akhirnya hanya bisa memendamnya sendirian karena tak bisa mengatakannya secara sembarangan kepada orang lain yang ada di sekitarnya. Atau mungkin saja orang-orang hanya akan menganggap dirinya itu gila karena pengaruh ditinggalkan oleh putri semata wayangnya secara tiba-tiba dan juga begitu mendadak. Maria pasti juga akan disebut sedang berkhayal layaknya di dunia fantasi seperti kebanyakan adegan yang ada di film anak-anak. Namun meskipun saat ini Isla belum bisa berangkat ke sekolah dan mengikuti materi yang disampaikan oleh guru, Maria sadar kalau hari ini adalah hari di mana ujian semester dimulai. itu artinya, Isla nanti akan melakukan ujian susulan saat gadis itu kembali nanti, mau tidak mau. "Semoga saja Isla segera kembali dan kuharap dia bisa kembali dengan kondisi yang baik-baik saja tanpa adanya luka sedikit pun di dalam tubuhnya," ujar Maria. Wanita itu juga berharap agar tahun ini ia daj juga putrinya bisa menikmati liburan musim panas yang sangat menyenangkan di pantai. Bahkan Isla juga sudah berencana agar ikut mengajak Teresa untuk liburan ke pantai bersama dengan mereka berdua. Karena bukanlah hal pertama bagi Teresa yang ikut liburan dengan Isla dan juga Maria. Karena garis itu juga sudah beberapa kali diajak oleh Isla dan ibunya pergi ke beberapa tempat saat ada waktu luang dan juga saat liburan sudah tiba. Mereka bertiga sudah terbiasa pergi piknik bersama, pergi ke pantai, gunung, atau bahkan sekadar makan malam di luar pun mereka sudah beberapa kali pernah melakukannya karena mereka bertiga benar-benar sudah begitu dekat dan sudah menganggap satu sama lain seperti keluarga sendiri. Maria melirik langit yang berwarna biru cerah di atas sana. Setidaknya ia saat ini merasa bersyukur karena cuaca di sana sudah kembali seperti semula dan semua orang pada akhirnya bisa menjalankan aktivitas mereka seperti biasanya lagi tanpa harus merasa ketakutan saat berada di luar rumah. Mereka semua juga bisa pergi berlibur saat liburan musim panas nanti semoga saja. Dan semoga saja semua masalah yang sedang Isla dan juga Rhys hadapi saat ini akan segera berakhir secepatnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD