bc

i love u bulan

book_age18+
6
FOLLOW
1K
READ
city
secrets
like
intro-logo
Blurb

Langit adiyaksa laki laki berusia 26 tahun, memiliki wajah tampan dan rupawan, banyak dikejar wanita. Namun tak satu pun dapat menggetarkan hatinya hingga datanglah tetangga baru yang dapat membuat hatinya berdebar. Bulan cantika tetangga baru dari langit. Akan kah langit bisa mendapatkan bulan?

chap-preview
Free preview
tetangga baru
Warning. Terdapat adegan 21+ •••• Pagi yang cerah di sebuah komplek prumahan menengah atas. Ahhhh Ouchhh... enghhhh... ahhh Kimochi... ahhh Ahhh Fasther baby Suara desah yang terdengar jelas di sebuah ruang tamu. Tampak seorang pria sedang asik menonton film bok*p. "Woy pelanin kali suaranya" kata langit melempar sebuah bantal sofa pada teman lactnat nya. "Gak seru kalo gak kedengeran" kata fadil. "Emang seseru itu?" "Iya seru banget jadi ngaceng gue pengen collai rasanya" "Collai collai, c**i maksud lo" kata langit sebal. "Iya itu maksud gue c**i" kata fadil matanya terus memelototi adegan vulgar yang dia searching di aplikasi khusus xxx. Langit jadi penasaran dengan tontonan fadil, ia pun mendekat pada fadil. "Astagfirullah" kata langit menutup matanya tidak sempurna, ia mengintip disela jari nya. Ahhh... emhhhh... sssshhhh... ahhh.... f**k me baby... Desah sang aktris bok*p. Kini langit dan fadil fokus dengan totonan mereka. Gelodak. Suara itu mengagetkan mereka berdua dengan cepat mereka keluar dari rumah. Pov langit. Hai nama ku langit adiyaksa, saat ini usia ku udah menginjak 26 tahun, sudah dewasa bukan. Namun, sampai saat ini aku masih saja betah dengan status jomblo ku, hingga sang mama trus saja memojok kan aku dengan pertanyaan kapan menikah. Ahhhh rasanya pusing sekali jika di tanya kapan nikah, jadi aku memutuskan untuk tinggal di prumahan cahaya indah ini. Aku tinggal bersama sohibku bernama fadil si laki laki suka c**i. Yah mau bagaimana lagi lebih baik senam 5 jari dari pada melakukan maksiat begitu kata fadil. Aku dan fadil sedang asik asik nya menonton film biru tiba tiba terdengar suara keras dari depan. Gelodak Aku dan fadil gegas keluar melihat yang terjadi. "Ehhh a*u itu kondisikan pentungan lo setan ntar salah mukul" kata langit menunjuk si joni milik fadil yang tampak menantang langit bukan langit aku ya tapi langit yang sebenarnya. Fadil pun melihat adik kecil nya. "Duhh gak bisa di atur banget lo ya" gemas fadil pada si kecil, ehhh si fadil malah menepuk pelan benda mungil nan berotot itu. "Gimana nih kan gue kepo juga" tanya si fadil. "Ya mau gimana lagi, lepas aja tuh burung hahahaha" ledek ku dengan tawa membahana meninggalkan fadil. "Jangan dilepas kampret nanti dia salah masuk sangkar bisa gawat" jawaban fadil absurd. Aku tak memperdulikannya. Aku pun keluar rumah celingukan mencari tau apa yang terjadi, aha ternyata ada tetangga baru tepat disebelah kanan rumah yang ada di depan rumah ku, mudeng kan? Ahh pokok nya disitulah rumah nya. Terlihat sosok perempuan yang memunggungi tempat ku berdiri, si prempuan terlihat mengankat tabung gas ukuran 3kg, lalu ia letakan di teras rumah nya. Saat dia beralik dengan sedikit mengibaskan rambut curly nya. Aku akhirnya bisa melihat sosok gadis cantik dengan kulit putih nya, dia memiliki ginsul sebelah kiri dan lesung pipi di sebelah kanan. Astaga jantungku langsung berdebar kencang melihatnya. Aku masih terpaku terpesona dengan nya. Bak adegan di film india angin pun bertiup hingga mengibarkan rambut nya yang sepanjang punggung. "Alamak cantik kali, dari mana jatuh nya bidadari itu" gumam ku. "Tuhan sisakan aku jodoh satu saja yang seperti dia" kata ku dengan senyum senyum gak jelas. "Ya satu aja cukup emang lo mau berapa ha" tiba tiba si fadil sialan mengganggu hayalan indah ku. "Kalo dikasih dua apa tiga juga gue gak nolak" ucapku tak tau diri. "Iya lo mau tapi tuh cewe yang kagak mau lo poligami, mending sama gue yang baik, soleh, dan rajin menabung ini" kata si fadil dengan senyum miring. "Enak aja dia udah gue tandain" "Sebelum janur kuning melengkung dia masih bisa didapatkan siapa saja" kata fadil. "Jangan kan yang belum bersuami, yang udah bersuami aja ada juga yang di embat" kata fadil memanas kan hati ku. Aku pun menatap gadis yang sudah ku tandai sebagai cinta pandangan pertama. Aku pun berjalan cepat meninggal kan fadil. "Mau kemana lo bangs*t" panggil fadil. Aku hanya membalas dengan jari tengah f**k you. "Sialan, makin tua makin menjadi" fadil menggelengkan kepalanya heran. Fadil tak sadar saja kalo dia juga sama tua nya dengan langit jelas saja mereka dari paud pun sudah sekelas. (Tapi siapa yang mau di bilang tua tor). Iya author juga tak mau, author mau nya muda saja seperti anak SMA. Lanjut kepada langit. Rupanya oh rupanya dia menghampiri tetangga barunya. "Selamat pagi" kata langit dengan wajah datar dan dengan suara coll nya. "Selamat siang bang" sahut kedua prempuan yang kemungkinan akan jadi tetangga nya itu. 'Astaga, bisa bisa nya salah waktu. Tapi gak papa gak papa orang ganteng mah kalo salah gak nampak' batin langit pede. "Baru pindah dek?" Tanya ku basa basi busuk. "Kamu nanya" jawab sang pujaan hati ku. Aduhh dia jawab nya pake nada yang lagi viral itu lohhh, bukannya langit sebal malah kini merasa gemas dengan sang pujaan hati. "Iya nanya dong dek" jawab ku dengan senyum manis. "Iya bang kita baru pindah" kata si prempuan satu lagi dengan senyum malu malu. Kenapa tuh senyum nya malu malu taik kucing begitu, memang pesona seorang langit tak di ragukan lagi. Begitu pikir langit. Pov langit end. "Rumah sendiri apa ngontrak dek" tanya langit pada sang pujaan hati, langit tak menghiraukan prempuan satunya. Namun sang pujaan nampak nya tak berniat menjawab. "Ini rumah saudara ku bang" kata si prempuan satunya. "Ohhh iya kita belum kenalan" langit pun mengulurkan tangan nya pada sang pujaan hati. Nampak dengan berat hati sang pujaan menerima tangan langit. "Langit adiyaksa". "Bulan cantika" Langit seketika berbinar. "Nama yang sesuai dengan orang nya yang sangat cantik" puji langit. Bulan bukanya tersipu malu malu meong malah mencebik kan bibir nya saja. 'Hmmn wanita yang unik' batin langit tersenyum tipis. "Nana asmarani" kata perempuan satunya menangkap tangan langit yang hendak di turunkan. "Langit" jawab langit cuek. Setelah itu menarik tangan nya dari gengaman nana. "Bulan boleh abang bantuin" tanya langit. Bulan pun mengangguk. Langit langsung mengambil sebuah dus diatas mobil pick up. Hmm kayak nya isi dus ini buku deh, langit menimbang nimbang dus yang ia pegang dan mulai berjalan menuju teras rumah. "Taruh dimana dek bulan" "Letak kan di ruang tamu bang" kata bulan. Langit pun meletakkan nya di ruang tamu yang masih nampak berantakan dengan dus yang bertumpuk. Setelah itu langit keluar mengambil dus yang bergambar dispenser. Tentu saja langit tau kalau itu diletakkan di dapur. Dengan santai langit memasuki rumah. "Hati hati bang lantai ha---" Brukkk

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.6K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
295.5K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
172.4K
bc

Tentang Cinta Kita

read
214.5K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.6K
bc

TERNODA

read
193.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook