When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Keduanya hanya salah paham. Tak ada hal serius yang perlu dipermasalahkan dan jika terlalu dibesar-besarkan, jadinya seolah mereka adalah sepasang kekasih. Padahal hanya pengawal dan sang tuan. Gin tahu itu dan cukup tahu diri. Selain itu juga merupakan bentuk profesionalitas kerjanya. Di mana pun ia berada, menjaga keselamatan Angela adalah yang utama. “Cari apa, Ngel?” tanya salah satu temannya di kelas. Bukan ... itu bukan suatu bentuk perhatian, karena Angela tahu mereka kini tengah berbisik-bisik dan tertawa-tawa. Angela hanya bisa menghela napas, kemudian kembali mencari alat butsir yang lagi-lagi hilang untuk ke sekian kali. Dengan sigap, Gin maju dan menyerahkan sekotak peralatannya pada Angela yang tampak mulai putus asa mencari benda yang entah sudah berapa kali ia perbarui,