Bab 6: Keterikatan

1033 Words
Tubuh Violet mengalami ledakan emosi dan perasaan yang campur aduk. Darahnya terpacu deras melalui nadinya, seakan-akan dia bisa mendengarkan alirannya. Perut bagian bawahnya berkontraksi seakan mendorongnya untuk lebih mendekat lagi ke tubuh pria itu. Tangan dan jemarinya sekarang di luar kendalinya dan seperti bergerak sendiri. Violet kini bisa merasakan rambut pria itu terjalin di antara jari jemarinya. Tangan pria itu bergerak meremas setiap bagian tubuh Violet yang bisa dia jangkau. Pinggangnya, kakinya, bokongnya ... Entah bagaimana caranya, tapi itu pria berhasil melepaskan kuncir kuda rambut Violet. Jari-jari pria itu sekarang sudah berada di tengah kusut masai rambut Violet yang lembut. Selama beberapa menit, Violet benar-benar lupa misinya, tujuannya datang ke tempat tersebut... Tetapi ketika mereka mundur sebentar untuk mengambil napas, Violet tersadar. Bagaimana dia bisa membiarkan ini terjadi? Bagaimana dia bisa kehilangan kendali seperti ini? Mengapa serigala di dalam dirinya tidak membantunya melarikan diri, tapi malah menyemangatinya? Dia mengerjap dua kali, mencoba menenangkan diri. Ketika bibir pria itu mencoba mendekatinya lagi, Violet meletakkan tangan di dadanya lalu mendorongnya menjauh. "Aku tidak bisa... maafkan aku." katanya, lalu berlari menuju pintu tanpa melihat lagi ke belakang. Dia tidak bisa... Dia harus menemukan Jack Morde, membunuhnya dan pergi dari sana. Tapi sekarang dia kembali ke titik awal. Mengapa Jack bukanlah pria yang suaranya keras dan arogan yang suka menarik perhatian? Itu akan membuatnya lebih mudah dikenali di antara semua orang ini. Dia berlari kembali ke tempat orang-orang berpesta. Violet menengok ke belakang beberapa kali untuk melihat apakah pria yang dia cium mengejarnya, tetapi tidak ada seorang pun. Jauh di lubuk hatinya, hal itu malah meresahkannya. Tapi dia tidak akan memikirkannya saat ini. Tiba-tiba, saat berjalan di tengah beberapa orang, dia melihat melalui pintu kaca yang menuju ke kolam renang. Pandangannya tertuju pada kerumunan orang yang antusias berbicara dengan seorang pria. Pria itu tampak sangat populer dan semua orang sepertinya ingin mencuri perhatiannya. Itu dia. Pasti. Otak Violet mulai bekerja dengan cepat. Apa yang akan dia lakukan? Bagaimana Violet bisa mendekatinya dengan begitu banyak orang di sekelilingnya? Dia mulai berjalan keluar, berpura-pura ingin menuju ke sana tanpa alasan apa pun. Menyelinap melalui sudut ruangan, Violet mencoba mendengarkan apa yang mereka katakan. Violet harus memastikan pria itu adalah orang yang tepat sebelum dia mencari cara agar bisa berduaan dengannya. Violet mungkin bisa mencoba memancingnya ke suatu ruangan, tetapi apa alasannya? Alasannya haruslah sesuatu yang sangat penting agar dia mau mengikutinya. Mungkin Violet bisa memberitahunya bahwa dia sedang memata-matai Kawanan Berlian dan punya beberapa informasi untuknya. Violet bisa membuatnya terdengar meyakinkan, karena dia memang tahu banyak hal tentang kawanannya. Seharusnya tidak sulit untuk menemukan beberapa informasi yang tidak berbahaya namun palsu. Tetapi ketika dia telah memutuskan apa yang akan dilakukan, Violet merasakan ada gerakan di belakangnya dan berbalik untuk melihat. Pikiran Violet sejenak teralihkan. Ketika dia menyadari apa yang terjadi, semua sudah terlambat. "Itu dia! Jangan biarkan dia kabur!" Violet melihat salah satu penjaga gerbang menunjuk ke arahnya. Beberapa penjaga lain juga bersamanya, dan ketika Violet mencoba lari, dia merasakan seseorang meraih pergelangan tangannya dan memuntirnya ke belakang punggungnya dengan sangat kuat. Mereka menyakitinya, dan dia mulai merasakan sesuatu di dalam tubuhnya berguncang. Itu bukan pertanda baik. Serigala di dalam dirinya berusaha keluar. Dia tidak bisa membiarkan itu terjadi di depan semua orang-orang ini. Apa yang akan mereka pikirkan jika tahu Violet berasal dari Kawanan Berlian? Violet tidak bisa merusak penyamarannya dengan cara seperti itu. Dia khawatir banyak orang yang akan berpikir Kawanan Berlian adalah manusia serigala yang berbahaya. Mereka juga akan menganggap kawanannya itu tidak layak memerintah di Bulan Sabit. Tapi Violet semakin sulit mengendalikan dirinya. Dia dalam bahaya, dan itu adalah cara tubuhnya untuk melindunginya. Mereka menyeretnya melewati lorong dan membawanya ke tempat yang tidak pernah dia lihat sebelumnya saat mencari Jack. Kemarahannya semakin kuat, tapi ketakutannya menghalangi. Dia mulai merasa emosional. Kakinya gemetar dan dia hampir tidak bisa berjalan. Para penjaga menariknya lengannya, tetapi kakinya lunglai dan dia jatuh ke lantai. Violet bisa merasakan bahwa dia akan segera berubah menjadi serigala. "Suntikkan itu padanya! Dia akan berubah. Cepat, sekarang!" Dia mendengar seseorang berteriak, tetapi saat dia menoleh, Violet merasakan sengatan yang tajam dan menyakitkan di lengan kanannya. Mereka menyuntikkan sesuatu ke tubuhnya. Pandangannya mulai kabur dan Violet mulai kehilangan kemampuan inderanya. Dia akan pingsan. "Masukkan dia ke penjara bawah tanah." Itu suara terakhir yang didengar Violet sebelum dia jatuh pingsan. Tidak jelas sudah berapa lama Violet tidak sadarkan diri. *** Dia membuka matanya perlahan, merasakan kepalanya sangat berat dan pusing, tubuhnya kaku. Butuh beberapa saat bagi Violet untuk beradaptasi dengan kegelapan. Ruangan itu dingin dan entah dia berpijak di mana, yang jelas tubuhnya jadi sakit. Lantainya keras dan lembap, lalu dia ingat mendengar para penjaga berbicara tentang penjara bawah tanah. Mereka menangkap dan memenjarakannya. Persis seperti yang dia takutkan. "Apa yang...?" dia mencoba bergerak, tetapi kaki dan tangannya diikat. Pada saat yang sama, pintu kayu besar mengeluarkan suara mendecit yang keras, lalu sinar yang sangat menyilaukan menerangi tempat itu. Violet menutup matanya untuk melindunginya dari cahaya. Ketika matanya sudah beradaptasi dengan kondisi sekitar, Violet bisa melihat siapa yang ada di sana. Sama sekali tidak masuk akal. "Apa yang kau lakukan di sini?" Pria yang telah menciumnya, jodohnya, berdiri di hadapannya, dengan ekspresi serius dan kesal di wajahnya. Pancaran matanya seperti mau membunuh. "Aku yakin seharusnya aku yang menanyakan itu," katanya dengan gigi terkatup. "Siapa kau?" Violet harus berpikir cepat. Dia pasti mati jika mereka tahu dia berasal dari Kawanan Berlian. "Aku dari Kawanan Mahina. Aku diundang ke sini. Mengapa mereka menangkapku? Aku tidak melakukan apa-apa." Violet bertindak seolah-olah dia tersinggung. "Kau tahu? Aku yakin kau bukan dari Kawanan Mahina, tetapi aku akan mengabaikannya untuk saat ini. Karena pada akhirnya aku akan mengetahui siapa kau dan apa tujuanmu datang ke sini." "Kau tidak bisa meninggalkanku di sini. Kau pikir kau siapa? Lepaskan aku!" Violet berusaha keras untuk melepaskan tangannya, tapi itu sia-sia. Pria itu menyeringai dan mengangkat alisnya, dan jika Violet tidak gugup dan takut, hatinya mungkin akan mengkhianatinya. "Aku ini siapa? Aku pemilik rumah ini, penyelenggara pesta ini. Seharusnya kau tahu itu kan? Karena kau bilang aku yang mengundangmu. " Apa? "Kau ..." Violet kehilangan kata-katanya. "Jadi kau..." "Jack Morde. Aku ingin sekali mengatakan senang bertemu denganmu, tapi sekarang aku agak tidak yakin. " Ya Tuhan!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD