Navia sudah berada di depan kantor tempat Hiro bekerja. Dia sedang menunggu jam kerja lelaki itu selesai. Dia baru saja mengirim pesan pada tunangannya itu beberapa saat lalu, tetapi belum ada jawaban. Gadis itu menatap layar ponselnya yang ada foto dirinya dan Hiro di sana dan tanpa sadar tersenyum tipis. Masih seperti mimpi, dalam waktu singkat dirinya dan Hiro bisa semanis sekarang. Ia tersenyum geli saat mengingat awal-awal berada di rumah lelaki itu. Ia bahkan mengolok Hiro sebagai om-om. Dia pernah berpikir kalau ia tidak akan pernah lagi bertemu dengan Bram, idola masa kecilnya itu. Navia mulai jatuh cinta pada Hiro justru saat lelaki itu telah pergi. Saat itu dia belum remaja, tetapi kebersamaannya bersama Hiro membuat luka kehilangan yang mendalam di hati Navia. Gadis itu ju