When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Mr. Christ duduk di dalam mobilnya dengan memukul-mukul pelan setir mobil sembari melongokan kepala ke luar jendela. Pria berkacamata bening itu sontak membuka pintu mobilnya dan menganggukan kepala sopan ke arah Syahid yang kini mendekat padanya. "Alamatnya sudah dapat?" Tanya pemuda itu sudah melangkah masuk ke dalam mobil dan tanpa basa-basi langsung memasang safety beltnya. Mr. Christ pun mengekori dengan duduk di belakang kemudi lalu menganggukan kepalanya dengan menyodorkan i-pad ke belakang Syahid. "Panti asuhan anak-anak berkebutuhan khusus, penyandang d*********s yang kelihatannya tidak pernah dapat perhatian dari pemerintah setempat." Syahid masih menyimak dengan memainkan jarinya di atas layar i-pad, mengamati gambar anak-anak di sana yang terlihat tersenyum lebar seakan tida