When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Cewek berambut panjang terurai itu nampak menatap pantulan dirinya dalam cermin sembari mengancingkan seragamnya. Bibirnya bersenandung lirih menyanyikan lagu cicak-cicak di dinding dengan ceria. Kakinya melangkah ringan berlalu dari kamarnya dengan menyempatkan mengambil ransel di pojok kamar lalu menuruni tangga dengan bibir menyungging sempurna. Cewek berseragam putih abu-abu itu memutar matanya jengah saat melihat dua orang di hadapannya yang sudah duduk di meja makan dengan menatapnya tidak bersahabat. "Papa kemarin di telepon sama guru kamu, kalau kamu selama seminggu ini bikin masalah terus. Papa enggak mau tahu ya, kamu harus ubah sikap dan perilaku kamu." Omel papanya sembari mengancingkan lengan bajunya. "Yaelah seminggu doang, lebay amat." Balasnya tanpa dosa dengan menyendok