Part 03

992 Words
Vote dan Komen * * * * * Lima tahun berlalu, Debi dan anaknya Shania—berusia 4 tahun. Tumbuh menjadi anak yang cantik dan pintar. Debi yang selama lima tahun ini sudah menetap di Prancis, sangat merasa damai dan tentram. Walau bayangan masa lalu itu masih terus bermunculan, namun, Debi berusaha membuangnya jauh-jauh. Debi hanya ingin hidup tenang dengan anaknya. Walau hati Debi merasakan sakit, ketika anaknya menanyakan siapa ayahnya. Dan Debi tidak bisa menjawabnya. Debi tidak mau mengenang lelaki berengsek itu. "Shania, kamu jangan lari-lari sayang. Nanti kamu jatuh," ucap Debi memperingati anaknya. Shania sedang masa-masa aktifnya. Gadis kecil itu, selalu suka berlarian. Sekarang Shania sedang mengejar kupu-kupu di taman. Debi yang sedang libur bekerja, selalu membawa Shania untuk jalan-jalan. Tidak mau Shania, menganggap dirinya ibu yang tidak sayang Shania. "Mom, banyak banget kupu-kupunya. Shania mau ke sini setiap hari," ucap Shania berusaha menangkap kupu-kupu yang berada didepannya. Debi yang mendengar ucapan anaknya menggeleng, Shania selalu aktif dan tidak bisa dilarang untuk berlari. Sekarang gadis kecilnya itu, masih saja terus mengejar kupu-kupu yang terus terbang ketika Shania hampir saja menangkapnya. "Shania pengen punya kupu-kupu di rumah. Nanti kita beli boneka kupu-kupu ya, Mom," ucap Shania berlari menuju Debi meminta air minum. Debi mengangguk, selama 5 tahun ini dirinya selalu menuruti semua kemauan Shania. Ia tidak akan bisa menolak keinginan anaknya, kecuali Shania mengatakan ingin bertemu Daddy. Debi tidak akan pernah mewujudkan keinginan Shania yang akan bertemu dengan pria sialan itu. Eros tidak pernah menganggap Debi sebagai wanita yang dicintainya, pria sialan itu dengan mudahnya merebut keperawanannya dan pergi meninggalkan Debi. "Nanti kita beli ya sayang, Mommy belikan Shania boneka kupu-kupu. Sekarang kita makan siang dan habis itu beli boneka," ucap Debi pada putrinya. Shania mengangkat tangannya dan merasa sangat senang sekali. Shania sebentar lagi punya boneka kupu-kupu di rumah. Shania akan memperlakukan boneka barunya dengan baik nantinya. Debi yang melihat senyuman anaknya, merasa sangat bahagia. Shania sekarang adalah sumber kebahagiaan Debi, tidak ada yang dipikirkan oleh Debi selain kebahagiaan putrinya. Debi akan melakukan apa pun demi kebahagiaan putri kecilnya. Debi bersyukur dirinya bukan berasal dari keluarga sederhana, sehingga Debi dengan mudah menuruti semua keinginan anaknya tanpa merasa terbebani sama sekali soal uang. *** Lelaki tampan bernama lengkap Eros Dirgantara ini sedang membuat janji dengan temanya yang sama-sama berada di Prancis. Eros menatap pada temannya, sedang menertawakan Eros yang 5 tahun belakangan ini mencari gadis yang dulunya diperkosa oleh Eros hanya demi sebuah pulau. Walau pulau itu dikembalikan lagi oleh Eros, dan memilih untuk meminta maaf pada gadis yang telah diperkosa olehnya.  Namun, sangat disayangkan gadis itu hilang tanpa jejak dan tidak ada yang tahu keberadaan gadis itu lagi. Eros sangat menyesal, telah pergi dari Indonesia dan tidak memberitahukan pada Debi tentang dirinya harus pergi dan menetap di Amerika untuk sementara. Eros juga sangat menyesal telah mengatakan pada teman-temannya, kalau ia tidak ingin berurusan dengan Debi lagi. Padahal semenjak mengenal Debi, dirinya tahu apa itu arti ketulusan. Sekarang Eros harus mencari dimana Debi berada. "Kau masih mencarinya? Mungkin saja dia sudah menikah, kau tidak perlu mencarinya lagi." Eros menggeleng, tidak peduli Debi sudah menikah atau belum. Kalau Debi sudah menikah, Eros akan memaksa wanita itu untuk menjadi miliknya dan meninggalkan suaminya. "Aku akan merebut dia dari suaminya. Aku tidak akan pernah mau Debi menjadi milik orang lain, dia hanya boleh menjadi milikku." Eros mengepalkan tangannya, membayangkan Debi sudah menikah dan dimiliki oleh pria lain. Zamir terkejut mendengar ucapan Eros, pria yang menjadi sahabatnya itu benar-benar sudah gila. Mana mungkin Eros mau merebut istri orang lain, dan tidak membiarkan Debi hidup bahagia saja. Zamir termasuk orang yang sangat bersalah pada Debi, ia juga ikut dalam taruhan itu. Namun, Zamir tidak pernah menyangka kalau Eros akan jatuh cinta pada Debi dan mengembalikan pulau pribadi itu kembali padanya dan kedua teman mereka. "Kau sudah gila?! Tidak cukup kau merebut keperawanannya dan sekarang kau ingin merebut dia dari suaminya?" tanya Zamir tidak yakin Eros masih punya hati nurani. Eros mengangguk, mungkin dirinya memang sudah gila. Gila karena Debi yang akhirnya membuat ia mencintai wanita itu. "Mungkin aku memang sudah gila. Aku tidak akan membiarkan Debi dimiliki oleh pria lain, Debi hanya milikku." Eros meneguk minuman alkoholnya dan menatap tajam pada Zamir. Karena ulah mereka, Debi menjadi korban dan selama 5 tahun ini Debi tidak tahu keberadaanya dimana. Eros sampai menyewa detektif, tetap saja tidak bisa menemukan Debi. "Kau memang sudah gila. Benar-benar gila." Eros tertawa mendengar ucapan Zamir untuknya. Ucapan itu sangat pas untuknya, yang tergila-gila pada Debi. Namun, sangat disayangkan Eros harus kehilangan wanita itu sekarang. Mencari Debi tidaklah mudah pastinya. Karena Eros sudah berusaha mencari Debi tidak ketemu juga. Zamir yang melihat Eros tertawa bergidik ngeri. Sepertinya Eros memang harus dibawa ke rumah sakit jiwa, pria itu yang sangat memprihatinkan sekali. Zamir menjadi kasihan pada ratusan karyawan di perusahaan Eros yang memiliki atasan gila seperti ini. "Eros, kau ingin kubawa ke rumah sakit jiwa?" tanya Zamir. Eros menghentikan tawanya dan menatap tajam Zamir. Ia memang sudah gila oleh Debi, namun, dirinya masih waras untuk hal-hal lain. "Kau yang aku bawa ke rumah sakit jiwa," ucap Eros mendesis. Zamir menggeleng, dirinya tidak gila seperti Eros. Buat apa dirinya dibawa kr rumah sakit jiwa. Yang pantas dibawa ke rumah sakit jiwa itu Eros. Lelaki yang menyesal telah merusak Debi dan sekarang sangat cinta mati pada Debi. "Kau kapan pulang ke Indonesia? Bukannya perusahaan Indonesia kau yang mulai meng-handle kembali?" tanya Zamir mengalihkan pembicaraan mereka. Eros mengangguk, dirinya akan kembali ke Indonesia kembali. Perusahaan di Amerika akam diurus oleh adiknya. "Mungkin minggu depan aku pulang ke Indonesia. Aku berharap bisa bertemu kembali dengan Debi," ucap Eros tersenyum lirih. Zamir mengangguk, mendoakan dalam hatinya Agar Eros kembali bertemu dengan Debi. Zamir tahu kalau Eros sangat mencintai Debi sekarang dan tidak ingin kehilangan wanita itu lagi. Mata Zamair berkeliaran ke bagian luar restoran. Mata melotot menatap wanita yang 5 tahun ini dicari oleh Eros berada di sana dan sedange makan ditemani oleh anak kecil yang tidak jelas wajahnya oleh Zamir.  "Eros itu Debi?" Zamir menunjuk pada tempat Debi. Membuat Eros yang mendengarkan langsung melihat pada arah telunjuk Zamir dan tersenyum senang. Itu wanitanya. Wanita yang dicarinya selama ini. * * * * * Bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD