Part 2. The Winner

1704 Words
●♤♡◇♧● Yasha. Itulah nama avatar Arthur di dalam game. Saat sudah masuk ke dalam dunia virtual Arthur seolah dibawa ke dunia lain dan hidup di sana. Selama ia mengenakan kaca mata VR itu, dia akan terus terhubung di dengan dunia itu. Saat dia berjalan di dalam dunia game, dia juga berjalan didunia nyata. Saat dia berlari, dia juga akan berlari, bahkan rasa sakit yang didapat di dalam game dapat dirasakan secara nyata di dunia nyata. Menyenangkan, bukan? "Cari keberadaan Oroci," ucap Yasha setelah menekan jam yang dikenakan di dalam game itu dan setelahnya terdengar suara program berbicara sesuatu padanya. "Section 3. Dark World," "Apa dia mencoba menghancurkan Troll dan Babi hutan lagi di sana? Aku akan menghubunginya," ucap Yasha santai sambil terus berjalan menuju garasinya. Tempat dimana Oroci dan dirinya menghabiskan waktu bersama di dalam game. Anggap saja itu sebagai rumah mereka berdua karena mereka membangun tempat itu bersama dulu. Di dalam game mereka hanya saling mengenal satu sama lain sebagai teman di dunia virtual. Mereka sama sekali tidak tahu siapa sebenarnya nama asli mereka masing-masing di dunia nyata. Apa perkerjaannya dan siapa dia? Mereka tidak tahu tentang itu sama sekali. Karena memang seperti itulah cara kerjanya. Identitas asli pemain akan dirahasiakan demi keselamatan orang itu sendiri. Jika sampai bocor sedikit saja identitas asli mereka, maka hal buruk dan mengerikan akan terjadi. Sebuah hologram muncul tidak lama setelahnya. Yasha terlihat menatap temannya dari sambungan video langsung itu dengan wajah datarnya. "Apa yang kau lakukan di sana? Pertandingan tinggal 5 menit lagi. Ayo kita berangkat. Apa kau mau memberikan hadiah pertamanya padaku? Kalau begitu terima kasih," ucap Arthur sengaja mengejek temannya itu. "Apa yang kau katakan itu? Aku hanya butuh waktu 5 menit untuk bersenang-senang di sini. Mobilku sudah berada di lintasan balap sejak pagi tadi. Pergilah ke sana. Aku sudah menyiapkan tempat di sampingku untukmu. Sampai jumpa di sana," Seketika hologram yang menunjukkan panggilan video keduanya itu menghilang. Yasha kemudian terlihat mengotak-katik jam yang dikenakannya itu dan sekali lagi layar hologram muncul. Dia terlihat membuka backpack-nya dan mengambil sesuatu dari tempat penyimpanan pribadinya itu. "Mobil mana yang akan kugunakan untuk pertandingan kali ini, ya," ucap Yasha terlihat bingung sambil terus menggeser layar hologram di depannya itu untuk memilih satu dari sekian banyak mobil koleksinya itu. "Ini saja," ucap Yasha kemudian mengambil satu mobil yang menurutnya akan mampu membuatnya menang kali ini. "Yasha!" Mendengar seseorang memanggilnya membuat Yasha langsung membalikkan badannya dan tersenyum melihat siapa yang datang dan akan menjadi lawannya dalam balapan kali ini. "Fang? Kau turun balapan juga kali ini? Apa Oroci tahu? Jika dia tahu dia pasti akan mundur dan urung untuk ikut," ucap Yasha membuat orang yang dipanggil Fang itu tertawa kecil dan langsung merangkul pundaknya. "Kenapa? Apa aku semenakutkan itu? Apa dia takut kalah atau—" "Aku takut kalah? Yang benar saja. Singkirkan tanganmu dari pundak temanku. Pergilah sana. Sampai jumpa di garis finish, kaus kaki bau," ucap Orocichris yang entah tiba-tiba datang dari mana. Ya, benar. Orocichris dan Fang adalah rival abadi. Tak ada satu pun cara yang bisa dilakukan untuk membuat keduanya berdamai. Itu terjadi setelah dulu Fang menipu Oroci dan mengambil uangnya dalam jumlah yang sangat banyak. Beruntung saat itu Yasha bertemu dengannya dan membantunya untuk mencari uang lagi. Begitulah keduanya bisa berteman. Karena Yasha dulu membantu Oroci saat dia dalam kesulitan dan sampai sekarang Oroci masih merasa berhutang budi padanya. "Mau sampai kapan kau menganggapnya musuh seperti itu? Dia sudah minta maaf dan mengembalikan uangmu meski tidak semuanya, 'kan?" ucap Yasha terlihat mencoba membujuk Orocichris karena ya, tidak ada yang menguntungkan dari permusuhan. "Tetap saja aku masih menaruh dendam padanya. Lagi pula aku tidak memiliki alasan bagus untuk berteman dengannya. Aku sudah berkali-kali menyuruhmu menjauhinya, 'kan? Dia itu penipu licik. Dia akan memanfaatkan kelengahanmu. Hanya aku satu-satunya teman terbaik di dunia virtual ini. Seharusnya kau bangga karena memilikiku," ucap Orocichris menyombongkan dirinya sendiri membuat Yasha menanggapinya dengan mengangguk seperlunya. "Yaya. Sekarang tunjukkan tempat mana yang kau siapkan sebagai garis awalku," ucap Yasha pada Oroci membuat temannya itu langsung tersenyum lebar dan menunjuk tempat kosong di sebelah mobilnya. "Di depan lagi? Oh ayolah Oroci, mobilku tidak sebesar mobilmu. Mobilku akan hancur bahkan sebelum mencapai garis finish, nanti. Aku di belakang saja. Oh ya, pinjamkan aku uang untuk mengisi bahan bakar," ucap Yasha membuat Oroci terlihat menatapnya datar di sana. "Lagi? Sebenarnya kau itu sesibuk apa di dunia nyata hingga uang game saja selalu meminjam kepadaku. Kali ini kau harus membayarnya dengan bunga 2x lipat. Sudah kukirim," ucap Oroci setelah selesai melakukan sesuatu dengan tam tangan yang dipakainya membuat Yasha tersenyum lebar. "Terima kasih, Kawan. Aku berjanji akan memenangkan balapan ini untuk membayar hutangku padamu. Kau tahu tidak ada yang mustahil ketika aku sudah bertekad. Dah," ucap Yasha kemudian berjalan pergi mengambil posisi paling belakang dalam lintasan balap itu. Yasha sedikit tertarik pada orang-orang yang kali ini mengikuti balapan itu. Sepanjang dia berjalan, dilihatnya di kanan dan kirinya banyak sekali gamers handal. Itu karena balapan kali ini berhadiah lebih besar dari biasa. 'Jika aku memenangkan game ini, pasti semua orang tidak akan percaya. Ayo kita kejutkan mereka semua," batin Yasha dalam hati. Saat sudah sampai di tempat yang diinginkannya, Yasha langsung melempar sebuah kapsul kecil ke jalan aspal itu dan seketika kapsul tadi langsung berubah menjadi sebuah mobil yang terlihat cukup tangguh dan keren. Yasha langsung masuk ke dalam mobilnya dan menyalakan mesin mobilnya. "Ayo kita memenangkan balapan ini. Aku janji akan merawatmu dengan baik jika kau mau bekerja sama denganku," ucap Yasha pada mobilnya itu kemudian memakai sabuk pengamannya dengan cepat. Setelahnya suara program terdengar dan berarti jika balapan akan segera di mulai. "All player are you ready?" Yasha benar-benar menyukai suara program itu. Ia selalu membayangkan seorang wanita yang cantik saat mendengarnya. "Playing safe and be careful. Get ready in 5... 4... 3... 2... 1... Go!!!" Yasha langsung menancap gasnya begitu peluit kencang berbunyi. Ia benar-benar berada di posisi paling akhir di sana. Tapi memang itulah yang diinginkannya karena balapan ini bukan tentang bagaimana caramu memulai, tapi bagaimana caramu menaklukkan lintasan. Ya, balapan ini tidak memerlukan putaran hingga berkali-kali untuk menang. Balapan ini hanya membutuhkan satu kali putaran saja dengan catatan sang pembalap berhasil melewati semua tantangan di sepanjang lintasan balap dengan tanpa kecurangan apa pun. "Apa kau tidak merasa sesak di belakang sana setelah banyak menghirup asap knalpot banyak mobil, Dude?" ucap Oroci melalui earpiece yang selalu digunakan keduanya untuk berkomunikasi di dalam game dengan catatan keduanya berada dalam jarak yang tentu saja masuk akal. Artinya tidak terlalu jauh. "Lihat saja ke depan, atau nanti kau akan membuat mobilmu jatuh terperosok ke dalam lubang," ucap Yasha membuat Oroci terdengar tertawa dan, "Sikap sombong hanya bisa dimiliki oleh pemenang. Bukan pembual," ucap Oroci membuat Yasha tersenyum lebar dan memilih untuk tidak menjawabnya. Medan lintasan mulai bergerak tanda jika tantangan pertama sudah dimulai. Tantangan pertama adalah medan penuh kejutan. Dalam tantangan itu lintasan balap akan menyuguhi banyak sekali rintangan yang bermacam-macam seperti lubang yang tiba-tiba muncul di depan atau mungkin jalan yang terputus secara tiba-tiba, atau mungkin juga jalan yang retak dan terbelah dua. Itulah mengapa tantangan ini bernama medan penuh kejutan. "Aku sudah tahu ini akan terjadi," ucap Yasha kemudian terlihat menekan sebuah tombol yang ada di depan setir mobilnya itu dan ban mobilnya seketika berubah menjadi ban mobil baru yang orang lain mungkin akan melihatnya sebagai ban mobil biasa tapi itu ban mobil yang sangat tangguh. Desainnya mungkin terlihat sama seperti ban mobil pada umumnya tapi ketahanan ban itu sekuat baja. Namun hal itu tidak mempengaruhi kecepatan mobilnya. Mobil itu tetap melaju dengan cepat seperti biasa. "Apa kau baik-baik saja di sana, Oroci?" ucap Yasha mengejek Oroci melalui sambungan earpiece keduanya. "s****n kau. Tunggu saja. Aku belum kalah, Kawan. Siap-siaplah menangis karena aku yang akan mendapatkan hadiah utama nanti," ucap Oroci percaya diri seperti biasa membuat Yasha tersenyum dan kembali fokus kepada balapannya. Yasha melewati medan yang cukup sulit itu dengan tanpa tantangan berarti. Ban mobilnya melakukan tugasnya dengan baik hingga terdengar dengungan yang menggema di area lintasan menandakan tantangan kedua akan segera dimulai. Yasha tersenyum senang saat melihat layar monitor yang memperlihatkan posisi dan jumlah pemain yang berhasil melewati tantangan pertama. Tidak banyak orang yang tersisa. "Jaga kepalamu tetap utuh di sana, Kawan" ucap Yasha mengingatkan temannya yang ia yakin pasti sedang kesal di sana. "Kepala? Apa yang— s**l. Kau benar-benar teman yang tidak bisa dipercaya," ucap Oroci yang tentu saja membuat di sana karena lagi-lagi berhasil mengerjai temannya itu. Ya. Sebenarnya Oroci dan Yasha biasa bekerja sama untuk memenangkan game tantangan seperti itu. Seperti Yasha yang terkadang memberikan bocoran tentang strategi yang dimilikinya ataupun sebaliknya. Tapi dalam game itu keduanya sama-sama bertaruh untuk mengetahui siapa yang lebih berbakat dan cerdik di antara mereka. Dan karenanya untuk pertama kalinya Oroci dan Yasha bekerja sendiri-sendiri untuk bisa memenangkan game itu bagaimanapun caranya. Untuk tantangan kali ini Yasha menggunakan keterampilan driftnya untuk menghindari benda-benda yang berjatuhan dari atas sana untuk menghadang ataupun menghentikan mobil yang sedang melaju. Cukup mudah bagi Yasha melewatinya karena dia sudah melakukan perhitungan dan perkirakan yang tepat. Yasha melihat layar monitor sekali lagi dan kali ini hanya tersisa beberapa pembalap saja. Termasuk Oroci dan juga dirinya. "Dia gigih juga. Tapi sayang dia harus melepas hadiah utama itu untukku," ucap Yasha kemudian membalikkan mobilnya dan kini mengemudi mundur. Yasha tidak melakukan itu untuk bergaya semata tapi, "Berhasil," ucap Yasha saat lintasan yang di depannya tiba-tiba turun ke bawah, tapi itu bukanlah jebakan ataupun bagian dari tantangan dalam balapan ini. Tapi itu adalah jalan keluar dari balapan ini. Ya, itu adalah jalan rahasia yang sudah diperhitungkan dengan teliti oleh Yasha beberapa hari ini. Karena tantangan ketiga adalah harus melewati walrus raksasa ganas yang mustahil akan bisa dilakukan karena ketika kau memaksa untuk terus melaju, taring walrus raksasa itu akan menghancurkan mobilmu hingga tak bersisa. Yasha melintasi jalan bawah tanah itu dengan perasaan penuh takjub dan bangga pada dirinya sendiri sambil melihat para pembalap lainnya yang terhenti di dekat walrus yang menghadang di jalan itu dengan tersenyum puas. 'Paman, aku menang. Ini adalah kemenanganku yang ke sekian kalinya. Aku berjanji akan terus meraih kemenangan tidak peduli itu di dunia nyata ataupun di dalam game. Aku akan mengumpulkan banyak uang dan membuat hidup kita menjadi lebih baik. Aku berjanji,' Bersambung....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD