Hari ini Maira pulang ke rumah. Dia duduk di atas kursi roda. Pasca Kemo kemarin, tubuhnya terasa lebih lemah. Bahkan Maira tidak mampu menggerakkan kaki kirinya. Awalnya Maira sempat terkejut, tapi Maira berusaha untuk tetap tegar dan menerimanya agar bisa hidup biasa-biasa saja. Walau berat, mau tidak mau dia harus melewati ini semua. Di sana juga ada Suci dan Arsa. Suci berkali-kali memeluk Maira. Sebab dia sudah sangat merindukan Maira. Hampir satu bulan tak bertemu rasanya sudah terpisah sangat lama. Mungkin semua orang yang bersahabat merasakan hal yang sama. Jangankan satu bulan, satu hari tak bertemu saja rasanya sudah sangat aneh sekali. "Lo kok makin glow up aja sih, Mai. Lah gue, makin Glow Down aja." Maira tertawa pelan. Suci bisa saja membuatnya tertawa. "Nggak usah n