Miko Dirgantara adalah Chiko Dirgantara. Mereka adalah orang yang sama. Dan itulah kenyataannya. Dia sedang duduk di samping gadisnya, memandangi wajah polos yang sedang tertidur itu. Astaga, akhirnya si preman sekolah memang benar-benar jatuh cinta. Sudah dua hari dia menemani Raiya di rumah sakit. Nggak beranjak sedikit pun dari sana kecuali untuk ke kamar mandi atau sholat.
Raiya harus menerima beberapa jahitan di kepalanya, lengan juga kaki. Kondisi Raiya sempat kritis semalam, tapi syukurlah sekarang sudah membaik, hanya menunggu dia siuman. Orang tuanya juga sudah menjenguknya. Si Bunda harus dibujuk suaminya untuk bersedia memberi waktu Miko menemani Raiya.
"Lebih baik kita balik ya Bun, biar Miko yang menemani Raiya. Raiya kan sudah melewati masa kritisnya." Pak Agus membelai lem
