"Maafkan Mas baru bisa menghubungimu. Pameran di Surabaya benar-benar menyita waktu." Panggilan telpon dari Fahri baru diterimanya setelah beberapa hari. "Sesibuk itukah sampai-sampai Mas tidak bisa hanya sekedar mengabari?" Safira menanggapi ucapan suaminya. "Iya, maaf." "Terus kenapa sekarang bisa? Sedang santai?" "Ya, Mas baru ada waktu." "Begitu?" "Percayalah." "Bukannya aku tidak percaya, hanya saja pekerjaan Mas ini benar-benar menyita waktu padahal aku mengatur jadwal seefisien mungkin agar setidaknya kita bisa mengobrol." Perempuan itu melayangkan protesnya setelah berhari-hari menahan kesal karena kesibukan suaminya. "Iya, sekali lagi Mas meminta maaf," ucap Fahri lagi yang memilih untuk mengalah demi menghindari pertengkaran di antara mereka. Dan kali ini rupanya Safira s