Rencana gila

1144 Words
Renata tidak mengerti kenapa ia harus menikah dengan laki-laki yang tidak ia kenal, sedangkan selama ini ia memiliki hubungan yang serius dengan Dimas. Saat ini yang ia harapkan yaitu hidup bahagia bersama Dimas dan bukan menikah dengan lelaki yang tidak ia cintai apalagi yang tidak ia kenal. "Tidak, saya tidak mengenal dia," ucap Renata segera menyangkal ucapan Nenek Alma dan tentu saja ia menolak keinginan wanita tua yang saat ini menatapnya dengan dingin. "Tidak perlu mengenal karena kamu hanya perlu berada disisinya dan menjaganya sepanjang hidup kamu!" Perintah Nenek Alma dan dari tatapannya, ia tak ingin Renata menolak perintahnya. "Saya tidak mau!" Ucap Renata. Dimas menarik tangan Renata dengan kasar. "Harus mau!" Ucap Dimas dingin. "Mas kamu? Kenapa?" Tanya Renata dengan matanya yang berbinar dan ia ingin menangis saat ini juga. Ia mengira Dimas sangat mencintainya tapi kenapa Dimas seolah ikut memaksanya agar menikah dengan laki-laki yang bernama Elang. Renata tak pernah menduga dengan apa yang terjadi padanya saat ini. Tadi ia mengira ia akan dikenalkan sebagai calon istri Dimas dan tiba-tiba Dimas menyangkanya dan ingin ia menikahi dengan laki-laki bernama Elang. "Memang harus, kamu harus menikahi Mas Elang!" Ucap Dimas dan terlihat dengan jelas dari tatapannya jika Renata harus mengatakan iya. Dimas terliahts sangat berbeda apalagi ia menujukkan tatapan dingin yang tak pernah Renata lihat sebelumnya. "Aku nggak mau Mas, yang aku cinta itu kamu!" Lirih Renata. "Kalau kamu menolak, keluarga kamu yang akan menerima akibatnya! Kamu pikir perusahaan yang hampir bangkrut itu, bisa bertahan kalau bukan Manggala grup yang memberi investasi dengan syarat yang kami ajukan, lagian orang tuamu juga menyetujui pernikahan kamu dan Elang!" Ucap Nenek Alma. "Ini pasti kesalahan!" Ucap Renata dan ia menggelengkan kepalanya karean tidak percaya dengan ucapan Nenek Alma. "Bawa dia ke ruang kerja Elang!" Ucap Nenek Alma dan ia memegang dahinya karena kesal melihat penolakan Renata. Bagaimana tidak kehadiran Renata harus bisa membuat cucu kesayangannya itu membuka matanya. Kecelakaan yangs ia kami Elang membuat tang sangat terpukul terlebih lagi Elang merupakan pewaris utama harta kekayaan keluarganya. "Iya Nek," ucap Dimas dan ia menarik Renata dengan kesar, agar mengikutinya. Renata berjuang keras ingin lepas darinya, namun apa daya gegaman tangan Dimas begitu kuat padanya. Dimas mendorong Renata masuk kedalam sebuah ruang kerja yang sangat luas dan disana ada foto Elang manggala yang terlihat begitu dingin, namun menujukkan jika ia adalah orang yang sangat berkuasa bukan laki-laki vegetatif yang terbaring lemah tak berdaya diranjang, seperti apa yang ia lihat. Saat ini hanya ada Dimas dan Renata didalam ruangan ini. "Kenapa Mas? Apa maksudmu dengan semua ini? Dua tahun kita menjalani hubungan ini Mas!" Ucap Renata nanar, ia menahan isakan yang ingin keluar dari bibirnya sekuat tenaga dan air matanya menetes begitu saja karena kecewa. "Apa aku nggak ada artinya lagi dimata kamu selama ini, Mas? hingga bukan kamu yang harusnya menikah denganku, tapi laki-laki yang tidak aku kenal Mas," lirih Renata dengan matanya yang berkaca-kaca menahan tangis. Dimas menghembuskan napasnya dan ia menatap Renata dengan lekat. "Aku mencintai kamu Renata, tidak sedikitpun aku ingin berniat menyakiti kamu, tapi wajahmu ini sangat mirip dengan dia, dia yang membuat Mas Elang terluka hingga menjadi sosok dingin dan memilih untuk mencari perempuan itu untuk menghancurkannya. Tapi kecelakaan mobil tiba-tiba terjadi, membuat Mas Elang bukannya mati tapi jadi seperti itu. Si berengsek Elang yang sialnya mengusai Manggala grup harusnya memang telah lenyap. Tapi kalau dia mati begitu saja semuanya akan hilang dan nenek tua sialan itu lebih menyayangi Elang dari pada aku yang juga cucunya. Hanya karena aku anak dari anak perempuan nenek tua itu dan Elang anak dari anak lelakinya, kami diperlakukan dengan berbeda." ucap Dimas kesal. Apapun akan ia lakukan demi mencapai tujuannya, termasuk mengorbankan Renata yang memang ia dekati karena mirip dengan perempuan yang dicintai Elang. Dulu ia ingin Elang terkejut saat melihat kemiripan Renata dengan mantan tunangannya dan ia merasa akan sangat bangga memperkenalkan Renata kepada Elang sebagai calon istrinya. "Aku nggak mau menikahi dia, aku mencintaimu Mas!" Ucap Renata, ia menatap Dimas dengan tatapan memohon agar Dimas mengabulkan keinginannya dan membawanya pergi dari sini. "Tidak bisa, nenek menginginkan pernikahan kalian dan berharap kehadiran kamu disisi Elang Manggala dapat membuatnya sadar dan menjadi Elang yang kembali sehat. Bagi Nenek hanya Elang yang bisa melakukan banyak hal yang membuat Nenek bangga," ucap Dimas yang iri dengan perlakuan Nenek Alma yang sangat menyayangi Elang dari pada dirinya. "Apa kamu tidak mencintaiku, Mas?" Tanya Renata dan ia berharap Dimas berubah pikiran, lalu membawanya segera keluar dari rumah mewah ini. kalau kamu mencintaiku kamu tidak akan bicara seperti ini padaku," lirih Renata. Dimas memegang kedua bahu Renata dan menatap Renata dengan lekat. "Aku mencintaimu Renata, nikahi si berengsek itu dan setelah dia mati, kamu akan kembali bersama Mas!" Ucap Dimas. "Hamil anaknya dan dengan kehamilanmu posisimu sebagai istri dari pewaris utama selanjutnya akan menguntungkan hubungan kita!" Ucap Dimas. "Tapi aku nggak bisa Mas, pernikahan bukanlah mainan," lirih Renata. "Kamu harus menjadi istrinya Renata, dengan begitu semua yang menjadi miliknya akan menjadi milikmu dan nenek tua itu tidak bisa berbuat apapun. Setelah itu kita menikah seperti apa yang kita harapkan selama ini!" Ucap Dimas menjelaskan Rencanannya yang ingin memanfaatkan Renata. Dimas mengelus kepala Renata dengan lembut dan ia menarik Renata kedalam pelukannya. "Elang Manggala tidak akan bertahan dan dia akan segera mati, kamu hanya perlu menjadi istrinya dan setelah itu, kamu menunggu dia menghembuskan napas terakhirnya!" ucap Dimas menyunggingkan senyumannya. "Kenapa harus aku Mas?" Lirih Renata. "Karena wajah kamu mirip dengan perempuan itu, perempuan yang sangat dicintai Elang Manggala. Jangan menolak sayang, kalau kamu menolak keluargamu tidak akan baik-baik saja!" Ucap Dimas dan ia melepaskan pelukannya saat ketukan pintu terdengar. Ya...sosok perempuan parubaya yang cantik itu masuk kedalam ruangan ini dengan wajah angkuhnya. Ia mendekati Renata, lalu memeluk Renata. "Menikah dengan Elang sesuai dengan rencana Dimas karena kamu harus membalas budi, pada kekuarga yang memungutmu!" Ucap perempuan barubaya yang bernama Risma yang merupakan ibu tirinya. "Aku tidak mau..." ucap Renata menolak dengan keras keinginan mereka. "Kamu tidak tahu kalau kamu hanyalah anak angkat suami saya, kamu diangkat karena Wilaga menginginkan kamu menjadi adiknya," ucap Risma, ia melepaskan pelukannya dan menatap wajah cantik Renata, lalu mencengkramnya "Bayi kecil di panti asuhan...sekarang sudah saatnya kamu membantu keluarga kita! Hanya kamu yang bisa!" Ucap Risma membuat Renata sangat terpukul karena selama ini, ia tidak menyangka jika ia bukan anak kandung Muktar Gandawasa Papinya, yang sangat menyayanginya dan itu artinya, ia juga bukan adik kandung Adiwilaga Gandawasa Kakak sulungnya yang sangat ia sayangi. Semua ini membuatnya sangat terpukul, haruskah ia lari sekarang juga dari tempat ini dan menjauh agar selamat dari rencana gila ini? Ya ia memang harus segera pergi dari sini, tapi bagaimana caranya? Itu yang saat ini sedang Renata pikirkan. "Hanya ikuti rencana ini, menikah dengan Elang dan percaya sama Mas semua akan baik-baik saja dan setelah itu, kamu akan kembali bersama Mas dan kita menikah, Rena!" Ucap Dimas mencoba menyakinkan Renata agar mengikuti rencananya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD