Rere dengan mudah mendapatkan izin untuk menginap di tenda milik Zui. Rafael terus menatap gadis itu, dia telah mengenal Rere dengan baik. Tidak mungkin jika seorang Rere mau berbesar hati untuk merendahkan diri meminta pertolongan pada orang yang tidak pernah di sukainya. Terlebih banyak sekali siswi lain yang cukup dekat dengan Rere tapi dia malah memilih Zui. 'Pasti ada yang tidak beres,' batin pemuda itu. "Baiklah, terimakasih atas tendanya," ucap Zui pada Alan dan Rafael. "Sama-sama, kalau gitu kami pamit dulu." Alan terus menatap Rere hingga gadis itu tak nyaman dan memilih segera masuk terlebih dahulu ke dalam tenda. Alan dan Rafael merasa aneh dengan tingkahnya. "Yo, cabut bro." Setelah kepergian Alan. Zui pun menyusul Rere. "Lo tenang aja, gue nggak akan lama kok. Cuman nu