Waktu berlalu dengan cepat, Bisma tetap di rumah setelah beberapa hari berdiam diri dan menghindari semua orang. Hari ini, saat dia menatap di jendela. Ponselnya berdering menarik Bisma dari lamunan. Rupanya pesan masuk dari Duwi dan Nana, Bisma tidak berselera untuk membukanya dan menyimpan kembali ponsel itu di atas meja. Tak lama, ponsel Bisma kembali berdering. Kali ini bukan pesan melainkan telepon. Bisma melirik benda pipih itu dengan malas. “Ngapain mereka nelpon?” keluhnya lalu mengangkat telepon. [Hallo, Bis. Lo dari mana aja, kita telepon dari tadi juga.] [Em, langsung saja. Ada apa?] ucapnya datar. [Ish, lo kenapa sih. Gue ma Nana di minta nyampein untuk berkumpul hari senin. Kita akan melakukan camping ke luar kota. Jangan lupa bawa perlengkapan. Oh iya, katanya beberapa