Rizuka duduk di balkon rumah megah milik Arga, pikirannya jauh menerawang. Zui mengkhawatirkan ibunya. Berada jauh dengan waktu yang cukup lama membuatnya tidak terbiasa. Kejadian hari ini membuat Rizuka merenung. “Jika terjadi sesuatu denganku? Bunda pasti sangat menderita.” Gadis itu menghela napas. Tak ada siapa-siapa lagi selain dirinya dan sang Ibunda. Kehilangan satu sama lain tentu membuat kewarasan mereka di uji. Bisma berdiri tepat di belakangnya dan membawa dua gelas s**u hangat. Sedari tadi Bisma memperhatikan karena Zui enggan keluar bergabung bersama yang lain. “Hey, aku mencarimu kemana-mana. Apa yang sedang kau lakukan di sini?” Zui tersentak dari lamunannya. Gadis itu tersenyum di bawah sinar rembulan. “Apa ini?” Tanpa menjawab pertanyaan Bisma, Zui malah fokus pada