Kyra menyentuh pipi kirinya yang panas dan sakit akibat tamparan Lian. Kepalanya mendongak menatap Lian, dan matanya langsung melihat dengan jelas air mata yang entah kapan sudah berlinang di wajah Lian. Wajah Lian yang biasanya menatap dirinya dengan lembut, kini berubah. Tatapan itu sedikit menyengat, bukan marah, tapi terlihat tidak percaya. "Lo nggak tahu seberapa sakit gue nahan diri untung nggak nampar lo, tapi gue benar-benar nggak bisa. Bahkan setelah ini, gue masih ngerasain hal yang nggak pernah pengin gue rasain." Kyra menggigit bibirnya. Matanya ia tahan untuk tidak berkedip, karena itu hanya akan membuat air mata yang ditahannya turun. Matanya yang serasa buram karena menahan diri tidak sebanding dengan tatapan Lian yang berbeda. "7 tahun, Ky, lo bohongi gue, ngebikin gue