KEESOKAN paginya, Kyra masuk kerja seperti biasa. Ia datang dengan wajah yang kurang tidur dan lesu hingga membuat Sally datang dengan penuh pertanyaan ke meja kerjanya. "Lo begadang?" tanya Sally. Kyra mengangguk. "Lo udah cek e-mail yang gue kirim, kan?" Sally mengangguk. "Jalan ceritanya bagus, tapi emang perlu revisi yang banyak. Nanti gue bantu setengahnya." "Thanks," ucap Kyra. "By the way, lo nggak apa-apa, kan?" "Apa maksud lo?" "Lo diam banget dari kemarin, gue khawatir doang. Seharusnya lo happy karena lo udah ketemu bokap lo." Seandainya Sally tahu, mungkin perempuan di hadapannya ini akan sangat penasaran dan heboh. "Gue nggak apa-apa, cuma capek doang ngurus naskah yang banyak revisi." Kyra meregangkan tangannya, lalu kembali fokus ke komputernya. "Yaudah,