Cessa dan Kehancurannya

1367 Words

Mentari di pagi hari sangat cerah. Namun, raut wajah Cessa tak bersinar seperti beberapa hari sebelum kompetisi. Awalnya ia sempat bingung kenapa kedua sahabatnya melarang membuka grup angkatan, juga meminta tidak masuk sekolah dulu dengan alasan kakinya belum sepenuhnya sembuh. "Dia tuh gayanya selangit, tapi gitu aja gak becus! Bukannya buat bangga malah bikin malu." Cessa tersenyum masam, kalau dirinya tidak becus, terus mereka apa? Sabar, Ca. Cewek itu berusaha untuk tak terpancing emosinya. "Karma kali. Katanya sih dia pernah buat temennya jatuh di panggung pas kompetisi." "Oh ya? Wah gak nyangka gue, ternyata dia licik juga." Langkah Cessa terhenti. Dadanya berdetak cepat, bagaimana bisa mereka tahu tentang Citra? "Dia juga katanya fitnah temennya gitu sampe kena bully. Kejam b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD