“Yang….memang kita mau resepsi pernikahan kita??”tanya Kezia begitu kami bersiap tidur dan sudah pulang dari rumah papaku. Ayah mertuaku sudah aman di antar pulang pak Marwan. “Ya…permintaan papaku”jawabku lalu naik ke ranjang bergabung dengannya. “Trus aku ngapain?”tanyanya sambil menaruh handphonenya di meja samping tempat tidur. “Ya gak ngapa ngapain,duduk manis,karena nanti ada orang yang urus”jawabku lalu bersandar di kepala ranjang seperti dirinya di sampingku. “Trus kamu setuju beli rumah juga?”cecarnya. Aku mengangguk. “Penthouse ini?”tanyanya lagi. “Aku belum tau,mungkin di sewakan atau di jual”jawabku. Kami lalu diam. “Kamu udah tau soal permintaan papaku kan?”tanyaku. Si Neneng mengangguk. “Lalu?”tanyaku jadi rebahan juga di kasur. Dia beringsut memelukku dan ikutan