Kenapa sayup sayup masih aku dengar isak tangis Kezia?.Bukankah dia sudah memaafkan aku??.Bukankah aku masih sempat menyatakan perasaanku?.Tidakkah dia mendengar.Aku mencoba membuka mataku,tapi rasanya sulit sekali karena mataku lengket dan kepalaku berat. “Jangan mati……aku sama siapa…..bangun Yang…”rengeknya bercampur tangis. Yang?,bukan om?.Astaga…kenapa mataku susah sekali aku buka. “Yang….bangun apa!!,badanmu panas banget….Yang…..”rengeknya dan aku merasakan ciumanya di pipiku. Aku gak lagi mimpikan??. “Yang….maafin aku….bangun Yang….” Aku berdehem agar aku bisa bersuara. “Kez…..”desisku “YANG!!!BANGUN!!!”jeritnya. Akhirnya aku berusaha mengerjapkan mataku dan saat mataku terbuka,wajahnya yang aku lihat pertama kali. “Alhamdulilah….”desisnya. Aku mencoba tersenyum lalu berus