Aan, dan Lala sudah tiba di rumah keluarga Ramadhan. "Ayo turun." Aan mematikan mesin motornya. "Ini rumah siapa?" Tanya Lala terbengong. Di kampung ini, tidak banyak rumah dua lantai. Untuk ukuran orang kampung, rumah keluarga Ramadhan termasuk megah. Rumah yang besar, dengan dua lantai, dan garasi mobil yang cukup besar, karena ada empat mobil di sana. Mobil Razzi, Rara, Aay, dan Aska. "Ini rumah kaiku. Di sini tinggal Kai, nini, dan kedua orang tuaku, juga ada abangku. Ayo masuk." Aan menjelaskan. Aan ingin meraih jemari Lala, wajah Lala cemberut, kepalanya menggeleng. Aan tersenyum, ia sabar saja menunggu saat dimana Lala halal baginya. Dan bisa disentuh sesuka hati serta kapan saja. "Assalamualaikum." Aan, dan Lala mengucap salam bersamaan. "Waalaikukum salam." Terdengar sahut