Rahmi pulang dengan motor, Ardan dengan mobilnya. Rahmi lebih dulu tiba di rumah, dibuka pintu depan, dan pintu garasi. Ardan memasukkan mobilnya dulu, setelah itu baru memasukkan motor Rahmi. Rahmi meletakkan satu kotak ruti pisang di atas meja ruang tengah. "Ami!" Panggil Ardan. Rahmi memutar tubuh. Mereka berdiri berhadapan. Rahmi mengalihkan pandangan, saat tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata Ardan, yang menyiratkan kecemasan. "Tentang Fardan ...." Ardan menatap lekat ke dalam bola mata Rahmi. Rahmi berusaha bertahan membalas tatapan Ardan. "Abang tidak perlu cemas, aku baik-baik saja." Rahmi memutar tubuh, ia ingin berlalu dari hadapan Ardan, tapi Ardan menggapai lengan Rahmi, sehingga langkah Rahmi tertahan. "Ami!" Ardan menarik Rahmi agar mereka kembali berhadapan.