Rahmi terbangun, dibuka mata. Ditatap langit-langit kamar. Kemudian matanya kembali terpejam. Dipijit keningnya, ia merasa pusing. Rahmi memaksakan diri untuk bangun, lalu turun dari atas tempat tidur. Ia menyeret langkah ke luar kamar, ingin menuju dapur. Ia merasa haus. Begitu membuka pintu kamar, Rahmi tertegun. Ardan tampak tidur di sofa. Rahmi tersenyum, merasa bahagia karena Ardan sudah pulang, dan mengobati rasa rindunya. Rahmi mendekat, ingin membangunkan Ardan, namun urung. Bayangan Cinta muncul di pelupuk matanya. 'Apa Bang Ardan tidur di sofa, karena tidak mau lagi berada terlalu dekat dengan aku? Apa Cinta melarang Bang Ardan, tidur satu tempat tidur dengan aku? Kenapa kamu harus kecewa, Ami. Wajar kalau Cinta meminta Ardan menjaga jarak darimu. Wajar jika Cinta merasa sedi