Ardan baru teringat akan Cinta, yang diceritakan pada Rahmi saat itu. "Boleh, aku kenalan dengan Cinta, Bang?" Pinta Rahmi. Ardan menarik napas, lalu ia hembuskan perlahan. kepalanya menggeleng. "Kenapa? Cinta marah ya sama aku?" Rahmi merasa heran dengan penolakan Ardan akan permintaannya. "Tidak." Kepala Ardan menggeleng lagi. "Lalu, kenapa aku tidak boleh kenalan dengan Cinta?" Rahmi semakin penasaran saja. "Lupakan saja dia," sahut Ardan cepat, seraya mengibaskan telapak tangannya.. "Kenapa?" Rahmi jadi bingung mendengar jawaban Ardan. "Aku sudah putus dari dia." Ardan merubah posisi duduknya, jadi menghadap ke lemari pakaian di depan mereka. "Putus? Kenapa, Bang?" Rasa penasaran Rahmi semakin memuncak. "Putus ya putus, Ami. Dia memilih pria lain." Ardan tidak mau bicara samb